Tentan - Fikaramandio/korpus-bahasa-Gayo GitHub Wiki
Tĕntan
Salabisasi: tĕn-tan
Kelas Kata: Verba
Makna: Menahan langkah atau gerakan; menurunkan atau meletakkan sesuatu secara perlahan dan hati-hati, terutama benda berat atau rapuh.
Fungsi Utama: Menggambarkan tindakan mengendalikan gerakan agar tidak terburu-buru atau membahayakan; sering digunakan dalam konteks fisik (meletakkan benda) maupun metaforis (mengatur langkah dalam situasi adat).
Contoh Penggunaan:
-
Nĕntan ambung isi kacu : Menurunkan dengan hati-hati keranjang berisi kacu
-
Pinggen itĕntan-tĕntan iparén ku salangen : Meletakan piring dengan hati-hati ke dalam salangen.
-
Itĕntan-tĕntan langkah, nti pantas tu : Tahanlah langkahmu, jangan terlalu cepat.
Catatan Tambahan:
- Kata ini merupakan bentuk kerja (verba) yang berasal dari akar kata tentan, dengan bentuk dasar tentan dan bentuk turunan nĕntan.
- Dalam konteks budaya, nĕntan juga digunakan dalam acara pernikahan sebagai bagian dari etika dan sopan santun, khususnya kepada mempelai pria untuk menjaga langkah agar tidak terlalu cepat atau seenaknya.
- Terdapat frasa idiomatik:
- itĕntan-tĕntan – melambangkan cara bertindak yang sangat hati-hati dan penuh perhitungan.
Pĕnĕntan
Salabisasi: pĕ-nĕn-tan
Kelas Kata: Nomina
Makna: Sejumlah uang yang dibayarkan oleh mempelai pria kepada keluarga wanita sebagai tambahan dalam mahar, jika ia memiliki derajat sosial lebih tinggi daripada wanita tersebut (misalnya karena ia keturunan bebas, sedangkan wanita adalah keturunan mantan budak).
Fungsi Utama: Merupakan komponen adat perkawinan yang mencerminkan struktur hierarki sosial dalam masyarakat Gayo. Digunakan untuk menyempurnakan hantaran nikah dalam rangka penyesuaian status sosial.
Contoh Penggunaan:
- _Pĕnĕntan ku tuyuh, pinjigé ku atas. Bukan hanya mas kawin, tapi ada pĕnĕntan tambahan
Catatan Tambahan:
- Pĕnĕntan berbeda dengan pinjigé; pĕnĕntan lebih menyangkut penghargaan sosial karena perbedaan garis keturunan, sementara pinjigé berkaitan dengan kedudukan garis keluarga (seperti harus menyebut calon istri sebagai bibi, nenek, dll.).