Teik (tik) - Fikaramandio/korpus-bahasa-Gayo GitHub Wiki
Teik
saat ini variasi pengucapan dapat Tik atau Tek
1
te-ik
-
Kelas kata: Verba (intransitif dan transitif)
-
Makna: Naik, memanjat, bertambah, atau meningkat
-
Fungsi Utama: Digunakan untuk menggambarkan tindakan fisik seperti memanjat, naik ke suatu tempat, atau masuk ke dalam suatu ruangan. Juga digunakan dalam konteks budaya terkait pernikahan dan ritual sosial atau dapat digunakan dalam konteks fisik maupun metaforis
-
Contoh Penggunaan:
- Kōrōngku tĕngah neik pĕdih bĕsilō: "Kerbau saya sekarang bertambah banyak jumlahnya."
- Neik kude: "Naik kuda" atau "menunggang kuda" atau begene
- Aku malé neik durén sō, kĕné; rendjel iteikié: "Aku akan memanjat pohon durian itu, katanya; lalu dia pun memanjatnya."
-
Catatan Tambahan:
- Kata ini memiliki variasi penggunaan teknis dalam konteks budaya pernikahan, seperti neik k' umah (masuk ke rumah), yang merujuk pada ritual pernikahan adat di mana seorang gadis masuk ke rumah calon suaminya tanpa izin orang tua.
- Sinonim: mĕneik, iteik.
- Ritual teik sangka adalah variasi dari neik yang dilakukan pada siang hari oleh gadis ke rumah pria Ipenculikan secara adat).
neik :
Tindakan seorang gadis memasuki rumah lelaki yang dicintainya sebagai cara memaksakan pernikahan (melalui reje sebagai perantara).
-
Neik bei – "naik" ke rumah mempelai perempuan dalam pernikahan.
-
Neik bėru – proses "naik" bagi pengantin perempuan (terkadang disebut mbah bėru).
-
Neik iné – prosesi sebelum neik mas, di mana keluarga mempelai laki-laki memberikan berbagai persembahan kepada keluarga perempuan.
-
Neik mas – prosesi pemberian mahar atau uang mas kawin sebelum akad nikah.
2. Teiki
-
tei-ki
-
Kelas kata: Verba transitif
-
Makna: Memasuki atau menaiki sesuatu (biasanya rumah). - *Jaman dahulu rata-rata rumah masyarakat Gayo adalah rumah panggung yang memiliki tangga untuk masuk kerumah
-
Fungsi Utama: Digunakan untuk menggambarkan tindakan memasuki sebuah bangunan atau tempat.
-
Contoh:
- Iteikié umahku: "Dia masuk ke rumahku."
- Mahmut iteiki si bĕbĕru urang Kute-Lintang tĕngah éa: "Pada masa itu, seorang gadis dari Kute-Lintang datang ke rumah Mahmud untuk melangsungkan ritual neik"
-
Catatan Tambahan:
- Dalam konteks budaya, teiki sering digunakan untuk menggambarkan prosesi masuk ke rumah dalam ritual pernikahan tradisional.
- Variasi: kuteiki (memasuki sesuatu tanpa izin).
3. Teiken
-
tei-ken
-
Kelas kata: Verba transitif
-
Makna: Mengangkat, menaikkan, atau mendirikan sesuatu.
-
Fungsi Utama: Digunakan untuk menggambarkan tindakan fisik seperti mengangkat barang, mendirikan struktur, atau mengadakan ritual tertentu.
-
Contoh Penggunaan:
- Teikenkō pé ku atas barangku ini kĕjep: "Tolong angkat barang-barang saya ini ke atas."
- Neiken umah: "Mendirikan rumah," yaitu proses mendirikan kerangka rumah dengan menggunakan tiang bambu sementara.
-
Catatan Tambahan:
- Dalam konteks budaya, neiken umah adalah ritual penting dalam pembangunan rumah tradisional Gayo, yang biasanya disertai dengan pesta dan upacara adat.
- Sinonim: mĕneiken.
4. Bĕrsiteiken
-
bĕr-si-tei-ken
-
Kelas kata: Verba intransitif
-
Makna: Banyak orang memanjat atau naik bersama-sama.
-
Fungsi Utama: Digunakan untuk menggambarkan aktivitas kolektif seperti memanjat atau berkunjung ke rumah secara bersamaan.
-
Contoh Penggunaan:
- Aku gere nè bĕrsiteikn n umai urum ralikku: "Keluarga istriku dan aku tidak saling mengunjungi rumah lagi (kami sudah tidak akur)."
5. Putĕteik
-
pu-tĕ-teik
-
Kelas kata: Verba intransitif
-
Makna: Terus-menerus memanjat.
-
Fungsi Utama: Digunakan untuk menggambarkan tindakan memanjat yang berulang-ulang.
-
Contoh Penggunaan: Tidak ada contoh spesifik dalam korpus, tetapi dapat digunakan dalam kalimat seperti:
- kekanak putĕteik kayu: "Anak-anak terus-menerus memanjat pohon"
-
Catatan Tambahan:
- Kata ini sering digunakan untuk menggambarkan aktivitas anak-anak yang senang memanjat pohon.
6. Pĕteik
-
pĕ-teik
-
Kelas kata: Adjektiva
-
Makna: Pandai atau berani memanjat.
-
Fungsi Utama: Digunakan untuk menggambarkan kemampuan seseorang dalam memanjat.
-
Contoh Penggunaan:
- Mundi òya kĕn pĕneik ni pinang krambil: "Monyet itu pandai memanjat pohon pinang dan kelapa untuk memetik buahnya." mundi dibaca dengan huruf d lembut dan samar sehingga saat diucapkan terdengar seperti muni
-
Catatan Tambahan:
- Kata ini sering digunakan untuk menggambarkan keahlian seseorang atau hewan dalam memanjat.
7. Pĕteiken
-
pĕ-tei-ken
-
Kelas kata: Nomina
-
Makna: Pohon atau objek yang sering dipanjat oleh anak-anak sebagai permainan.
-
Fungsi Utama: Digunakan untuk menyebut pohon atau struktur yang menjadi tempat bermain anak-anak.
-
Contoh Penggunaan:
- Anak-anak suka bermain di pĕteiken: "Anak-anak suka bermain di pohon yang sering dipanjat."
-
Catatan Tambahan:
- Istilah ini mencerminkan nilai-nilai lokal tentang interaksi anak-anak dengan alam sekitar.