Tebang - Fikaramandio/korpus-bahasa-Gayo GitHub Wiki

1

Těbang

  • Salabisasi: tě-bang

  • Kelas kata: Verba (transitif)

  • Makna: Menebang, merambah, atau membersihkan hutan.

  • Fungsi Utama: Digunakan untuk menggambarkan tindakan menebang pohon atau membuka lahan, baik dalam konteks pertanian maupun hak kepemilikan adat.

  • Contoh Penggunaan:

    • Tĕbangenkō pé kĕjep batang pinang sō: "tolong tebang pohon pinang sebentar"
    • Reje Lingge si mutĕbang-tĕbèh: "Reje Lingge adalah keturunan yang sejak dahulu memiliki hak pembersihan hutan (hak perambah) atas wilayah Lingge."
  • Catatan:

    • Variasi Penggunaan:
      • Nĕbang-nĕbèh: Bentuk repetisi yang menunjukkan tindakan merambah hutan secara intensif atau berulang.
      • Mutĕbang-tĕbèh: Merujuk pada klaim hak adat atas tanah yang dibuka melalui penebangan hutan.
    • Konteks Budaya:
      • Dalam adat Gayo, těbang terkait erat dengan hak kepemilikan lahan. Keluarga atau keturunan yang pertama kali membersihkan hutan (mutĕbang-tĕbèh) dianggap sebagai pemilik sah wilayah tersebut (mula-bumi).
      • Frasa si mula-bumi menegaskan asal-usul kepemilikan tanah berdasarkan tradisi perambah hutan.

2.

Nĕbang-nĕbèh*

  • Salabisasi: nĕ-bang-nĕ-bèh

  • Kelas kata: Nomina/Konseptual

  • Makna: Membersihkan hutan secara intensif atau terus-menerus.

  • Fungsi Utama: Menggambarkan proses pembersihan lahan yang dilakukan secara berkelanjutan, sering terkait dengan hak adat.

  • Reje Lingge si mutĕbang-tĕbèh, si mutumpah-darah, si mula-bumi: "Keturunan Reje Lingge adalah pemilik sah wilayah Lingge berdasarkan hak asal-usul dan pembukaan lahan pertama."

  • Catatan Tambahan:

    • Reduplikasi nĕbang-nĕbèh menekankan intensitas atau repetisi tindakan, sering digunakan dalam narasi sejarah atau klaim kepemilikan lahan.