Siah - Fikaramandio/korpus-bahasa-Gayo GitHub Wiki
SIAH
Asal kata: Dari bahasa Arab asjach (bentuk jamak dari sjaich).
Makna & Fungsi:
- Sebagai gelar kehormatan – Digunakan untuk menyebut tokoh-tokoh yang dihormati atau dianggap suci dari masa lalu.
- Sebagai nama khusus – Digunakan sebagai nama atau gelar untuk tokoh-tokoh tertentu dalam tradisi masyarakat Gayo.
- Sebagai simbol spiritual – Dalam konteks religius atau mitologis, Siah sering dikaitkan dengan tokoh-tokoh yang memiliki peran penting dalam kepercayaan lokal.
Penggunaan dalam Kalimat:
1. Sebagai Gelar Kehormatan
- Siah Utama → "Gelar turun-temurun untuk pemimpin (kejurun) di Nósar."
- Sèah Udem → "Nama seorang tokoh suci yang diyakini sebagai sahabat Nabi Muhammad (sebet nabi)."
2. Sebagai Simbol Spiritual
- Siah Opat → "Empat Penguasa atau Penjaga dari empat arah mata angin (panca indĕra):"
- Siah Bĕdiri → "Penguasa dari Timur."
- Siah Bĕdite → "Penguasa dari Utara."
- Siah Gĕmbèra → "Penguasa dari Selatan."
- Siah Kutup → "Penguasa dari Barat."
3. Dalam Konteks Ritual
- Saat terjadi pandemi (di Gayo pernah terjadi pandemi Kolera sekitar tahun 1901 - 1903), masayarkat menyiapkan persembahan diatas cgak (tiang-tiang kayu) utuk Siah Opat
Catatan Tambahan:
- SIAH adalah gelar yang digunakan untuk menghormati tokoh-tokoh suci atau berpengaruh dalam masyarakat Gayo.
- Dalam konteks spiritual, Siah Opat memiliki peran penting sebagai pelindung atau penjaga alam semesta, khususnya terkait dengan arah mata angin.
- Tradisi ini mencerminkan pengaruh Islam dan kepercayaan lokal yang bercampur dalam budaya Gayo.
- SIAH dalam bahasa Gayo berfungsi sebagai gelar kehormatan untuk tokoh-tokoh suci atau berpengaruh, serta sebagai simbol spiritual dalam kepercayaan lokal.
- Bentuk ini sering digunakan dalam konteks ritual, legenda, atau tradisi masyarakat Gayo.
- Contoh penting termasuk Siah Utama, Sèah Udem, dan Siah Opat, yang masing-masing memiliki makna dan fungsi tersendiri dalam budaya Gayo.