Prang - Fikaramandio/korpus-bahasa-Gayo GitHub Wiki

PRANG

Salabisasi: prang
Kelas Kata: Nomina (juga dapat berfungsi sebagai verba dalam bentuk terkonjugasi).

Makna:

  1. Konflik, perang atau peperangan, baik dalam arti fisik (pertempuran bersenjata) maupun metaforis (konflik atau perselisihan).
  2. Dalam konteks sosial, prang juga dapat merujuk pada cara-cara penyelesaian konflik antar kelompok atau masyarakat.

Fungsi Utama:

  • Digunakan untuk menyebut perang atau pertempuran dalam konteks historis, budaya, atau kehidupan sehari-hari.
  • Digunakan untuk menggambarkan konflik atau perselisihan yang melibatkan dua pihak atau lebih.
  • Dalam konteks aktif, digunakan untuk menyatakan tindakan berperang atau bertempur (mĕrang).

Contoh Penggunaan:

  1. Ike ara prang, reje musarung ku panglime cik
    "Jika terjadi perang, raja sementara menyerahkan tanggung jawab kepada panglima cik."

Hukum ni prang

(Hukum dalam konflik/perang)

Terdapat empat cara untuk mengakhiri perang atau menyelesaikan perselisihan di wilayah Gayo Lues, yaitu:

  • Ma'as reje ta'luk tunduh : meminta pengampunan dari raja; ➝ tidak perlu membayar denda.

  • Ma'as ku saudere gere bĕrutang : berdamai dengan saudara (sesama suku); ➝ juga tanpa denda.

  • Reje ku tue bérutang : berdamai dengan tue (pemimpin adat); ➝ harus membayar denda.

  • Tunduh ku panglime, taluk ku reje : menyerah kepada panglima, dan tunduk kepada raja; ➝ ini bentuk penyerahan dan pengakuan kekuasaan.

Bentuk-bentuk konflik:

  • Prang peger : konflik kecil, percekcokan antara dua kampung, kadang disertai kekerasan ringan (mirip dengan istilah Jawa prang desa).

  • (Mĕ)renggel / (mĕ)ranggal : istilah lain untuk konflik kecil atau saling serang

Bentuk kata kerja:

  • (Mĕ)mĕrang : berperang dengan, atau memerangi. Contoh:

    • Mĕrang napsu – memerangi hawa nafsu.

    • Blende mĕmĕrang urang Acéh, iprangiè sawah ku Gayō : Belanda memerangi orang Aceh, sampai ke wilayah Gayo.

    = Kiteprangen nĕgĕri ini, kati èngón bep ni jema : Mari kita seret negeri ini ke dalam perang, agar kita bisa melihat siapa yang benar-benar berani/kuat.

  • Bĕ(r)prang / muprang / prang – artinya sama: melakukan perang.

  • Bĕrsiprangen – saling berperang, saling menyerang.

  • Bĕrsiprangen sabi dirié : saling berperang di antara sesama sendiri.

Kata prang di sini tidak hanya berarti "perang" secara militer, tetapi juga mencakup sengketa adat, pertikaian antarkampung, dan mekanisme penyelesaiannya secara adat dan spiritual. Istilah ini mengandung filosofi yang kuat tentang keadilan, perdamaian, dan struktur kekuasaan adat di daerah seperti Gayo Lues.

  • Variasi Penggunaan:
    • Prang: Bentuk dasar, sering digunakan untuk menyebut konflik atau perang secara umum.
    • Mĕrang: Bentuk verba aktif, digunakan untuk menyatakan tindakan berperang atau bertempur.
    • Bĕrsiprangen: Bentuk reflexif, digunakan untuk menyatakan bahwa dua pihak saling berperang.