Nyawa - Fikaramandio/korpus-bahasa-Gayo GitHub Wiki
Nyawa
Salabisasi: : nya-wa
Kelas kata: : Nomina (kata benda)
Makna:
- Jiwa atau prinsip kehidupan yang memberikan kehidupan pada makhluk hidup.
- Secara metaforis, sesuatu yang esensial atau mutlak diperlukan untuk keberlangsungan hidup, eksistensi, atau fungsi suatu objek.
Fungsi Utama:
Digunakan untuk menyebut jiwa sebagai prinsip kehidupan dalam makhluk hidup, serta elemen penting yang menjaga keberlangsungan atau fungsi suatu benda atau sistem.
Contoh Penggunaan:
-
Nge mbèh nyawaé: Ia telah kehilangan nyawanya (ia telah meninggal).
-
Reje nyawa n pri: Raja adalah nyawa dari setiap perkara, artinya: raja adalah pusat atau penentu akhir suatu perkara; apa yang dia katakan harus ditaati.
-
Nyawa ni umah: Nyawa dari rumah, yaitu: mata pat, (penjelasan dari utus n umah: jika mata pat tidak ada, maka rumah itu tidak punya nyawa — artinya tidak punya pemimpin atau inti).
-
Maté si munyawa: Segala yang bernyawa akan mati.
-
Lĕlayang bernyawan ku tali: Layang-layang memiliki tali sebagai nyawanya.
-
Pĕpilō bĕrnyawan ku kuyu: Kincir angin hidup dari angin (angin adalah nyawanya).
Pĕnyawan
atau Pĕrnyawan
Makna khusus (eufemistik): Alat kelamin pria, baik pada manusia maupun hewan — digunakan secara halus atau sopan (utuh = sopan/halus).
Catatan Tambahan:
- Kata ini sering digunakan secara metaforis untuk menggambarkan elemen vital dalam suatu sistem, objek, atau situasi. Misalnya, "jiwa" sebuah layang-layang adalah benangnya, karena tanpa benang, layang-layang tidak dapat berfungsi.
- Dalam budaya Gayo, konsep nyawa mencerminkan hubungan antara kehidupan fisik dan spiritual, serta pentingnya elemen-elemen esensial dalam menjaga keseimbangan alam dan masyarakat.
- Secara metaforis, kata ini dapat digunakan untuk merujuk pada "inti" atau "dasar" dari suatu hal, seperti dalam pepatah lokal yang mengajarkan bahwa setiap benda atau sistem memiliki "jiwa" yang menjaganya tetap berfungsi.
Konsep nyawa mencerminkan nilai-nilai moral dan filsafat masyarakat Gayo, seperti pentingnya menjaga keseimbangan, menghormati kehidupan, dan memahami elemen-elemen esensial dalam setiap aspek kehidupan. Pepatah lokal sering kali menggunakan metafora nyawa untuk mengajarkan pentingnya fokus pada hal-hal yang paling fundamental dalam hidup.
Secara keseluruhan, kata nyawa tidak hanya sekadar deskriptif, tetapi juga sarat dengan makna budaya, spiritual, dan filosofis, menjadikannya elemen penting dalam memahami identitas masyarakat Gayo.