Lambe - Fikaramandio/korpus-bahasa-Gayo GitHub Wiki

LAMBÉ

  • Salabisasi: lam-bé
  • Kelas Kata: Nomina

Makna

  1. Alat perangkap ikan tradisional yang terbuat dari ujung pohon aren (pucuk n pangguh) yang dibelah dua dan dibiarkan memperlihatkan daun muda berwarna putih, disusun secara berkala di sepanjang tali rotan.
  2. Dalam konteks budaya Gayo, lambé juga digunakan sebagai simbol pembatas atau penanda, khususnya dalam situasi adat seperti karantina selama wabah penyakit.

Fungsi Utama Digunakan untuk:

  • Menangkap ikan di sungai, dengan memanfaatkan reaksi alami ikan terhadap warna putih daun aren muda.
  • Sebagai simbol adat untuk menandai wilayah atau tempat yang sedang dalam kondisi pantang (terlarang dimasuki tanpa ritual tertentu), biasanya saat terjadi wabah penyakit.

Contoh Penggunaan

  1. Lambé n iken
    Alat menangkap ikan yang terdiri dari tali rotan dengan ujung aren yang dibelah dan digantung berjajar.

  2. Nlambé iken
    Menangkap ikan menggunakan alat lambé.
    Contoh:
    Brawang òya mane nge ilambéié
    Di kolam itu kemarin ditangkap ikan dengan lambé.

  3. Lambé n pantang (Gayo Deret)
    Pucuk aren yang dipasang di pintu masuk kampung sebagai penanda bahwa kampung tersebut sedang dalam karantina karena wabah penyakit.

Bentuk Turunan

Nlambé / Nlambé Iken

  • Makna: Menangkap ikan dengan menggunakan lambé.
  • Fungsi utama: Aktivitas ekonomi dan kearifan lokal dalam pengelolaan sumber daya perikanan.

Tĕndi

  • Makna: Alat bantu kedua dari lambé, berupa rotan yang dipasang tetap melintang di sungai, dengan ujungnya dikunci di batu besar.
  • Fungsi utama: Menghalangi jalur lari ikan setelah terkejut oleh lambé.
  • Catatan tambahan:
    • Digunakan sebagai bagian dari proses kolektif menangkap ikan di sungai bersama-sama.

Ilambé / Ilambé Blende

  • Makna: Diumpamakan sebagai “menyisir seluruh wilayah”.
  • Fungsi utama: Digunakan secara metaforis untuk menyatakan penjelajahan atau pendudukan pihak asing (seperti Belanda) atas wilayah Gayo.
  • Contoh:
    • Nĕgĕri Gayō nge ilambé Blende bĕsilō
      Seluruh wilayah Gayo telah dijelajahi/dikuasai oleh Belanda.

Proses Penangkapan Ikan dengan Lambé

  1. Tali rotan dengan pucuk pangguh dibuat dan dipasang di sungai.
  2. Ujung tali diberi beban (pendenden) agar tenggelam sebagian.
  3. Orang-orang berdiri di kedua tepi sungai, menarik tali pelan-pelan ke arah hilir.
  4. Ikan-ikan takut pada warna putih daun aren muda dan berenang menghindar ke hilir.
  5. Mereka akhirnya terjebak di antara lambé dan tĕndi.
  6. Ikan dapat ditangkap dengan jaring (sĕlangat) atau tombak (jele).

Catatan Tambahan

  • Konteks budaya dan sosial:
    • Lambé adalah contoh teknologi lokal Gayo yang sangat efektif dan ramah lingkungan.
    • Selain fungsi praktis sebagai alat tangkap ikan, lambé juga memiliki makna simbolik dalam sistem nilai komunitas, yaitu kerja sama dan pembagian hasil secara adil.
  • Dalam konteks adat dan kesehatan:
    • Pada masa wabah, lambé dipasang di pintu masuk kampung untuk menunjukkan bahwa kampung tersebut sedang pantang.
    • Siapa pun yang ingin masuk harus menjalani **karantina 3–7 hari di jambur dan mandi ritual (gerbes dan *panggir yang dilakukan oleh guru.

Perbandingan Fungsi Lambé

Fungsi Deskripsi
Praktis (menangkap ikan) Alat fisik untuk menangkap ikan di sungai dengan cara tradisional
Simbolik (adat/pantang) Alat visual yang menandai wilayah yang sedang ditutup aksesnya karena wabah
Metaforis (kontrol wilayah) Simbol pendudukan atau penjelajahan wilayah oleh pihak luar