Koro - Fikaramandio/korpus-bahasa-Gayo GitHub Wiki

Kōrō

Salabisasi: Kō-rō
Kelas kata: Nomina (kata benda)

Makna:

  1. Kerbau, hewan yang sering digunakan sebagai hewan ternak untuk pertanian atau upacara adat.
  2. Istilah ini juga merujuk pada berbagai jenis kerbau dengan ciri fisik tertentu, seperti warna, ukuran, bentuk tanduk, atau peran spesifiknya dalam budaya lokal.

Fungsi Utama:

  • Sebagai nomina untuk menyebut hewan kerbau secara umum.
  • Digunakan untuk mendeskripsikan jenis-jenis kerbau berdasarkan karakteristik fisik atau fungsinya dalam masyarakat.
  • Dalam konteks spiritual atau ritual, dapat merujuk pada simbol atau persembahan.

Contoh Penggunaan:

  1. Kōrō rawan adalah istilah untuk kerbau jantan, sementara kōrō benen merujuk pada kerbau betina.
  2. Penduduk desa menggunakan kōrō tunggel untuk membajak sawah mereka.
  3. Anak-anak bermain dengan kekòròn, yaitu mainan kayu berbentuk kerbau.

Jenis-Jenis Kōrō:

  1. Kōrō rawan: Kerbau jantan.
  2. Kōrō benen: Kerbau betina.
  3. Anak n kōrō: Anak kerbau.
  4. Kōrō bintang: Kerbau dengan bercak putih bulat di kepala.
  5. Kōrō jalang: Kerbau liar yang berkeliaran di hutan atau pegunungan.
  6. Kōrō jeget: Kerbau albino atau berwarna putih.
  7. Kōrō gadung: Kerbau berwarna abu-abu (mirip dengan kuda poni).
  8. Kōrō gupik: Kerbau tanpa tanduk atau dengan tanduk sangat kecil.
  9. Kōrō gòndòk: Kerbau dengan tanduk yang tumbuh menunduk sepanjang kepala.
  10. Kōrō kantih: Kerbau dengan satu tanduk mengarah ke atas dan satu lagi ke bawah.
  11. Kōrō rancalen: Kerbau muda yang lincah, tanduknya belum lebih tinggi dari telinganya.
  12. Kōrō mĕrĕguh: Kerbau jantan dewasa dengan leher besar dan bercula.
  13. Kōrō sawak: Kerbau berwarna cokelat kekuningan, dibedakan menjadi:
    • Sawak batu: Memiliki garis-garis tipis di bawah leher.
    • Sawak bunge: Memiliki garis-garis tebal.
  14. Kōrō sĕgem: Kerbau berwarna hitam pekat.
  15. Kōrō pĕnurip: Kerbau yang diberikan oleh calon pengantin kepada ibu mempelai wanita sebagai hadiah untuk membantu kebutuhan hidupnya.
  16. Kōrō tunggel: Satu kerbau yang digunakan untuk membajak atau menarik bajak.
  17. Kōrō cĕrap: Pasangan dua kerbau yang digunakan bersama untuk membajak atau menarik bajak.
  18. Kōrō ndĕdik: Kerbau agresif yang sering menyerang kerbau lain.

Mĕngóró

Salabisasi: Mĕ-ngó-ró
Kelas kata: Verba (kata kerja)

Makna:

  1. Proses menggemburkan tanah dengan cara melepas atau membiarkan kerbau, sapi, atau kuda did area persawahan

Fungsi Utama:

  • Sebagai verba intransitif untuk menjelaskan aktivitas pertanian tradisional yang melibatkan kerbau.

Contoh Penggunaan:

  1. Ikōrō ié umeé : Dia membiarkan sawahnya digemburkan oleh kerbau
  2. ipĕngòròdné ineé : metemorfosis yang mengambarkan orang yang membiatkan ibu nya bekerja keras

Kekòròn

Salabisasi: Ke-kòròn
Kelas kata: Nomina (kata benda)

Makna:

  1. Mainan kayu berbentuk kerbau yang digunakan anak-anak sebagai alat bermain (lèlòn).

Fungsi Utama:

  • Sebagai nomina untuk menyebut mainan tradisional berbahan kayu.