Kepantang - Fikaramandio/korpus-bahasa-Gayo GitHub Wiki
KEPANTANG
(dalam dialek Gayo Laut; dalam Gayo Lues disebut "pantang")*
- Salabisasi: ke-pan-tang
- Kelas Kata: Nomina
Makna
- Sejenis pohon, daunnya besar dan kuat, sering digunakan oleh masyarakat Gayo sebagai piring atau wadah sementara di hutan, terutama saat tidak ada peralatan memasak.
- Dalam konteks budaya dan adat:
- Merupakan simbol keterbatasan dan kesederhanaan, tetapi juga menunjukkan kearifan lokal dalam memanfaatkan alam.
- Nama tempat:
- Terdapat sebuah kampung bernama Kepantang di wilayah Isak (Gayo Deret).
Fungsi Utama Digunakan untuk:
- Wadah makanan tradisional saat berada di hutan atau dalam situasi darurat.
- Sebagai bahan pelengkap dalam ritual adat, karena daunnya dianggap suci dan bersih.
- Nama geografis yang mengandung makna lokasi dengan ciri khas alam tertentu.
Bentuk Turunan
Pantang
(dalam dialek Gayo Lues)
- Makna: Sama seperti kepantang, hanya berbeda dalam penyebutan sesuai dialek setempat.
- Fungsi utama: Digunakan dalam konteks yang sama, baik secara praktis maupun simbolik.
Kepantangan / Pantangan
- Makna: Wilayah atau kondisi yang dilindungi atau dilarang (pantang masuk/diganggu), bisa juga merujuk pada aturan adat yang harus dihormati.
- Fungsi utama: Dalam konteks adat, kepantangan bisa berarti:
- Tempat suci
- Orang dalam masa karantina karena penyakit
- Benda yang sedang dalam perlindungan adat
Pantang-pantang
- Makna: Daun-daun kepantang yang telah dipetik dan siap pakai.
- Fungsi utama: Digunakan dalam acara adat atau upacara sebagai simbol kesucian dan kebersihan.
Catatan Tambahan
-
Variasi dialek:
- Di Gayo Laut: kepantang
- Di Gayo Lues: pantang
-
Nilai-nilai lokal:
- Menggunakan daun besar sebagai pengganti piring menunjukkan nilai ekologis dan hemat dalam budaya Gayo.
- Dalam adat, pantang juga bisa berarti larangan atau penjagaan spiritual — misalnya wilayah yang sedang ditutup aksesnya karena sakit atau wabah.