Kepantang - Fikaramandio/korpus-bahasa-Gayo GitHub Wiki

KEPANTANG

(dalam dialek Gayo Laut; dalam Gayo Lues disebut "pantang")*

  • Salabisasi: ke-pan-tang
  • Kelas Kata: Nomina

Makna

  1. Sejenis pohon, daunnya besar dan kuat, sering digunakan oleh masyarakat Gayo sebagai piring atau wadah sementara di hutan, terutama saat tidak ada peralatan memasak.
  2. Dalam konteks budaya dan adat:
    • Merupakan simbol keterbatasan dan kesederhanaan, tetapi juga menunjukkan kearifan lokal dalam memanfaatkan alam.
  3. Nama tempat:
    • Terdapat sebuah kampung bernama Kepantang di wilayah Isak (Gayo Deret).

Fungsi Utama Digunakan untuk:

  • Wadah makanan tradisional saat berada di hutan atau dalam situasi darurat.
  • Sebagai bahan pelengkap dalam ritual adat, karena daunnya dianggap suci dan bersih.
  • Nama geografis yang mengandung makna lokasi dengan ciri khas alam tertentu.

Bentuk Turunan

Pantang

(dalam dialek Gayo Lues)

  • Makna: Sama seperti kepantang, hanya berbeda dalam penyebutan sesuai dialek setempat.
  • Fungsi utama: Digunakan dalam konteks yang sama, baik secara praktis maupun simbolik.

Kepantangan / Pantangan

  • Makna: Wilayah atau kondisi yang dilindungi atau dilarang (pantang masuk/diganggu), bisa juga merujuk pada aturan adat yang harus dihormati.
  • Fungsi utama: Dalam konteks adat, kepantangan bisa berarti:
    • Tempat suci
    • Orang dalam masa karantina karena penyakit
    • Benda yang sedang dalam perlindungan adat

Pantang-pantang

  • Makna: Daun-daun kepantang yang telah dipetik dan siap pakai.
  • Fungsi utama: Digunakan dalam acara adat atau upacara sebagai simbol kesucian dan kebersihan.

Catatan Tambahan

  • Variasi dialek:

    • Di Gayo Laut: kepantang
    • Di Gayo Lues: pantang
  • Nilai-nilai lokal:

    • Menggunakan daun besar sebagai pengganti piring menunjukkan nilai ekologis dan hemat dalam budaya Gayo.
    • Dalam adat, pantang juga bisa berarti larangan atau penjagaan spiritual — misalnya wilayah yang sedang ditutup aksesnya karena sakit atau wabah.