Edet - Fikaramandio/korpus-bahasa-Gayo GitHub Wiki
Edet
Salabisasi: e-det
Kelas kata: Nomina
Makna: Istilah edet memiliki beberapa makna tergantung pada konteks penggunaannya. Berikut adalah penjelasan untuk setiap makna:
-
Adat, hukum tidak tertulis yang berkaitan dengan kehidupan masyarakat dan budaya:
- Edet merujuk pada sistem aturan adat yang lahir dari kehidupan sosial masyarakat Gayo, yang dijalankan dan dipertahankan oleh para pemimpin adat (reje). Aturan ini berfungsi sebagai pedoman hidup sehari-hari yang melengkapi hukum agama (hukum).
-
Pemimpin adat yang menegakkan aturan adat:
- Edet juga dapat merujuk pada pemimpin adat (reje) yang bertanggung jawab atas pelaksanaan dan representasi aturan adat dalam masyarakat.
-
Mas kawin atau pemberian pernikahan:
- Dalam konteks pernikahan, edet mengacu pada mas kawin (unyuk) yang wajib diberikan oleh pihak mempelai laki-laki kepada pihak mempelai perempuan sesuai tuntutan adat.
-
Penangkap:
- Secara harfiah, edet dapat berarti "penangkap," meskipun penggunaannya dalam konteks ini jarang ditemui.
-
Pajak atau bea cukai:
- Edet juga digunakan untuk merujuk pada pajak atau bea cukai yang dikenakan pada barang-barang hasil ekspor, seperti kerbau dan tembakau, yang dikirim dari Gayo ke Aceh.
-
Hak istimewa pemimpin adat untuk mengenakan pajak atas hasil hutan:
- Edet merujuk pada hak pemimpin adat untuk memungut pajak atas barang-barang hasil hutan yang dikumpulkan oleh orang asing (bukan anggota suku Gayo), seperti getah, gading gajah, tanduk badak, rotan, dan lilin.
Fungsi Utama:
Istilah edet digunakan untuk mendeskripsikan berbagai konsep yang berkaitan dengan norma, aturan, kepemimpinan, tradisi, dan ekonomi dalam masyarakat Gayo. Kata ini mencerminkan nilai-nilai budaya yang dijunjung tinggi serta hubungan antara individu, komunitas, dan alam.
Contoh
-
Ara edet ara hukum – Ada adat ada pula hukum agama - Adat dan hukum saling melengkapi
-
Pĕngulu si due blas bédné ngōk mad ni edet, tapé tĕrsĕtĕngahen urum Pĕtiambang – Para Pengulu dua belas boleh memungut pajak adat, tapi dibagi dua dengan (kejurun) Petiambang.
-
Gere patut iedetié saudereé – Tidak pantas bagi seorang pemimpin untuk memungut pajak dari rakyatnya sendiri
- Variasi Penggunaan:
- Nedeti: Bentuk verba yang berarti "menerapkan atau menjalankan aturan adat." Contoh: Gere iedeti – Dia melaksanakan adat.
- Iedetié: Frasa yang berarti "memungut pajak adat."
Catatan :
- Bea cukai atau pajak ekspor yang dipungut di kantor pajak Aceh atas barang yang dibawa orang Gayo ke Aceh, seperti:
-
Kerbau (1 Ringgit per ekor)
-
Tembakau (tarif tidak disebutkan)
- Pajak atas hasil hutan yang dipungut oleh kepala adat Gayo dari barang yang dikumpulkan oleh orang luar (bukan saudara masyarakat dalam kampung setempat), seperti:
-
Getah (10 atau 15 ringgit per pikul)
-
Gading gajah (2 ringgit per pasang)
-
Cula badak (2 ringgit per pasang)
-
Rotan (10% dari hasil)
-
Lilin (10% dari hasil)