Beru - Fikaramandio/korpus-bahasa-Gayo GitHub Wiki
BĔRU
- Salabisasi: bĕ-ru
- Kelas Kata: Adjektiva / Nomina (tergantung konteks)
Makna Utama:
- Adjektiva: Perawan, belum menikah
- Digunakan untuk menggambarkan seorang wanita muda yang belum menikah.
- Nomina: Gadis dewasa atau calon pengantin perempuan
- Dalam konteks adat dan ritual perkawinan, bisa merujuk pada status sosial atau peran tertentu.
Fungsi Utama:
- Menyatakan status keperawanan seseorang (umumnya wanita).
- Menunjukkan kematangan usia untuk menikah.
- Digunakan dalam bentuk turunan untuk menyatakan tindakan terkait pernikahan atau prosesi adat (mbah bĕru, neik bĕru).
Contoh Kalimat:
-
Anakku nge bĕru. : Anakku sudah mulai dewasa.
-
Kĕkabur sine aku mudĕmu urum si bĕbĕru sara paké. : Pagi tadi saya bertemu seorang gadis dewasa.
-
Òya anak-bĕrungku atau òya anakku si bĕru: Itu anak perempuan saya.
- _Sat n ini kuèngòn ara si bĕbĕru gèh ku ini sara paké — Anak n sa óya?.: Barusan tadi saya melihat seorang gadis datang ke sini, anak siapa itu?
- Si bĕbĕru bédné blōh nòmbang ku Lukup. : Semua gadis pergi ke Lukup untuk menanam padi.
Variasi Usia:
- bĕru sĕdang – Gadis yang baru saja dewasa (sekitar 8–14 tahun), masa transisi awal kematangan.
- bĕru kōl – Gadis yang benar-benar siap menikah (15–25 tahun), matang secara fisik dan sosial.
- bĕru tue – Gadis yang sudah terlalu tua untuk menikah (>25 tahun), memiliki konotasi negatif atau stigma ringan dalam masyarakat tradisional.
Turunan & Frasa Terkait:
Kata | Makna |
---|---|
bĕru ayu | Pengantin perempuan atau istri muda |
si bĕbĕru | Gadis dewasa, perawan |
mĕmbĕrōn | Menikahkan anak perempuan |
pĕtibĕrōn / tĕbĕrōn | Menikahkan secara rahasia atau sebagai pembayaran utang |
Catatan Budaya:
- Dalam masyarakat Gayo tradisional, bĕru adalah status penting dalam sistem sosial dan adat.
- Status bĕru kōl (15–25 tahun) merupakan waktu ideal untuk dinikahkan.
- Istilah bĕru tue dapat membawa stigma karena dianggap tidak memenuhi norma sosial tentang usia pernikahan.
- Dalam ritual perkawinan, frasa seperti mbah bĕru dan neik bĕru digunakan untuk menggambarkan proses fisik dan simbolis membawa pengantin perempuan ke rumah suaminya.
- Pĕtibĕrōn atau tĕbĕrōn sering kali dilakukan secara diam-diam dan bisa berkaitan dengan pelunasan utang keluarga atau tekanan sosial.