Awas - Fikaramandio/korpus-bahasa-Gayo GitHub Wiki

AWAS

Salabisasi: A-WAS
Kelas kata: Nomina, Verba

Makna:

  1. Nomina:
    • Umum: Bumbu atau rempah-rempah, khususnya yang digunakan dalam memasak nasi atau lauk (awas n jantar).
    • Jenis:
      • Awas Acéh: Rempah dari Aceh dan Pulau Pinang, seperti lede pedih (merica), ketumbar, buah pala, jire (pala hitam, manis, putih), kayu manis.
      • Awas mpus: Bumbu lokal yang dibudidayakan di kebun, seperti kuning (kunyit), lasun (bawang putih), lede (cabai), lĕngkues (lengkuas), being (jahe), bănglé (bangle), halie, lĕmpujang (temulawak), sĕré (serai), rĕruku (kencur), kĕmangi (kemangi), gegarang.
      • Awas n mangas: Bahan yang digunakan dalam sirih, seperti bakō, pinang, kònyèl (cengkeh), dll.
  2. Verba:
    • Awasi (menyeduh/membumbui): Memberi bumbu pada masakan (iawasié jantar = ia membumbui lauk).
    • Pĕrawasen: Keranjang anyaman dari daun bĕngkuang untuk menyimpan bumbu (awas-awas).

Fungsi Utama:

  • Nomina: Merujuk pada bahan bumbu atau alat penyimpanan bumbu.
  • Verba: Menyatakan tindakan membumbui makanan atau membuat campuran sirih.

Catatan Tambahan:

  • Variasi penggunaan:

    • Awas-awas (bentuk jamak) lebih umum digunakan dalam konteks kuliner.
    • Awas n mangas terkait perlengkapan bersirih.
  • Konteks budaya:

    • Bumbu seperti awas mpus mencerminkan kearifan lokal Gayo dalam penggunaan tanaman kebun untuk kebutuhan sehari-hari.
    • Pĕrawasen sebagai alat penyimpanan bumbu tradisional menunjukkan praktik ekologis dan efisiensi sumber daya alam.
  • Aspek linguistik:

    • Kata ini memiliki bentuk turunan:
      • Awasi (verba), pĕrawasen (nomina kolektif).
    • Penggunaan awalan pe- pada pĕrawasen menunjukkan alat atau wadah.
  • Sinonim:

    • Dalam bahasa Indonesia: bumbu, rempah, tetapi awas lebih spesifik pada konteks lokal Gayo.