Angas - Fikaramandio/korpus-bahasa-Gayo GitHub Wiki
angas
Salabisasi : a-ngas
Kelas kata : Nomina
Makna : Segala sesuatu yang diperlukan untuk membuat sirih (campuran bahan-bahan tradisional untuk dikunyah).
Fungsi Utama : Digunakan untuk merujuk pada komponen-komponen yang digunakan dalam ritual mengunyah sirih, yang merupakan bagian penting dari kehidupan sehari-hari dan budaya Gayo.
1. Komponen perlengkapan berSirih
Berikut adalah daftar bahan-bahan yang termasuk dalam angas:
Nama Komponen | Arti dalam Bahasa Indonesia | Keterangan |
---|---|---|
Blō rōa atawa tulu rilah | Dua atau tiga lembar daun sirih | Jika tidak ada cukup daun, bisa diganti dengan setengah lembar (blō sara rèsèk). |
Kapur sara palit | Sejumput kapur sirih | Disebut juga kapur sara calit atau kapur sara còlèk. |
Pinang sara sěmbir | Potongan kecil pinang | Disebut juga pinang sara gècèp (serpihan kecil pinang). |
Bakō sara sugi | Gulungan kecil tembakau | Cukup untuk sekali membersihkan gigi. |
Kacu sara lěping | Potongan kecil gambir | Hanya digunakan di wilayah Gayo Lues dan Deret, tidak di Gayo Laut. |
Kònyèl sara taka | Potongan kulit kayu konyèl | Digunakan hanya pada acara-acara istimewa di Gayo Lues. |
2. Frasa-Frasa Terkait
-
Angas ku gere lěngkap, ara pinang, ger' ara bakō. Ara kapur, ger' ara blō : Bahan-bahan ku untuk bersirih tidak lengkapaya, ada pinang, tidak ada tembakau. Ada kapur, tidak ada sirih.*
-
Onom rilah sěger angas, kōl pědih angasé : enam lembar daun sirih untuk satu kali bersirih sirih (boros).
-
Òsahkō angasku blōh
Berikan saya perlengkapan bersirih dalam perjalanan. - meminta ongkos dengan cara halus -
Ini blō angasmu iděné kasé Ini sirih untuk perjalanan mu nanti. - bisa saja yang diberikan dalam bentuk uang
-
Konteks Budaya:
- Sirih pruim adalah simbol keramah-tamahan dalam budaya Gayo. Biasanya disajikan kepada tamu sebagai bentuk penghormatan.
- Ritual mengunyah sirih memiliki nilai sosial dan spiritual, sering kali digunakan dalam upacara adat seperti pernikahan, penyambutan tamu, atau pertemuan adat.
-
Variasi Regional:
- Beberapa komponen bersirih seperti kacu (gambir) dan kònyèl (kulit kayu), hanya digunakan di wilayah tertentu seperti Gayo Lues dan Deret. Hal ini mencerminkan keragaman budaya dalam masyarakat Gayo.
-
Peribahasa Terkait:
- Frasa seperti onom rilah sěger angas (menggunakan enam lembar daun sirih) dapat digunakan sebagai sindiran terhadap seseorang yang boros atau berlebihan dalam kebiasaan mengunyah sirih.
mangas
Salabisasi : ma-ngas
Kelas kata :
- Nomina
- Verba
Makna
- Sebagai nomina: Sama dengan angas, yaitu segala sesuatu yang diperlukan untuk bersirih (campuran bahan-bahan tradisional untuk dikunyah).
- Sebagai verba: Mengunyah sirih pruim, termasuk proses menyiapkan dan mengonsumsinya.
-
Iósahé mangas pětěri sine "Dia memberikan perlengkapan bersirih untuk putri tadi"
-
Ósahkō pé(m)angasku sěger mangas : "Berilah saya perlengkapan bersirih untuk satu kali kunyah"
-
Nge itós sěger mangas : sudah disiapkan perlengakpan bersirih untuk satu kali kunyah
-
Sěger mangas: Sekali mengunyah sirih (mangas).
-
N(d)òn mangas: Dua kali mangas
-
Ntulōn mangas: Tiga kali mangas
-
Fungsi Utama: Digunakan sebagai satuan waktu atau jarak dalam kehidupan sehari-hari.
frasa ini mencerminkan budaya yang menggunakan aktivitas mengunyah sirih sebagai referensi waktu atau jarak. -
Sěger mangas nge sawah : jarak yang ditempuh selama satu kali mengunyah sirih
-
Mangas tasak : Sirih siap saji
-
Tòskō pé mangas tasak běrdue-puluh e kén sělěpahku blōh : Siapkan dua puluh sirih untuk bekal perjalananku
-
Nge kuangasen (m)angasmu sara, sara mi nge kuangasi jamu sō bédné : Sebagian perlengkapan bersirih mu sudah kusiapkan (siap saji), sebagian lainnya kusiapkan untuk para tamu di sana."
-
Aku nangasné angasmu sine ; Saya yang mempersiapkan sirih mu tadi
-
Mpĕlangasi (of ntangasi) jamu : Memberikan sirih kepada para tamu untuk dikunyah."
-
Bungkusmu nge kupĕtangasen ku pòlan ; Bekal mu sudah kulengkapi dengan sirih dan kutitip ke polan
-
Nge bĕrangasen bédné jamu e : semua tamu sudah mengunyah sirih
-
Běrsiangasen atau bĕrsiagas-angasen : "Saling memberikan sirih satu sama lain" (sebagai bentuk keramah-tamahan saat bertemu atau berkunjung).
-
Těrangas aku pinang mude : tanpa sengaja menggunakan pinang muda dalam sirih saya."
-
Gere tĕrangasi aku jamue, dělé tu : Tidak mampu saya menyediakan sirih untuk tamu, terlalu banyak tamunya
-
Puanga(s)-angas wé ku bungkuste, bungkus dirie ara : Setiap kali hendak bersirih dia selau mengambil sirih dari bungkus kita, padahal dia juga punya sirih sindiri
-
Datòk òya pěrangas (puangas) pědih, rōa pědi mbèh sěrělō mangas (of iangasné) : "Kakek tua itu sangat suka mengunyah sirih; dalam sehari, dia bisa menghabiskan dua pedi."
Catatan : 1 pedi = 2 susun, 1 susun = 22 lembar daun sirih, jadi 1 Pedi = 44 lembar daun sirih
- Angasan : Nama sebuah perkampungan yang termasuk wilayah Pěnósan.
Ringkasan Definisi Kata anggas dan Variannya
1. Anggas (Nomina)
- Makna: Segala sesuatu yang diperlukan untuk bersirih, termasuk daun sirih (blō), kapur (kapur), pinang (pinang), tembakau (bakō), dan bahan tambahan lainnya seperti gambir (kacu) atau kulit kayu konyèl (kònyèl).
- Fungsi Utama: Digunakan untuk merujuk pada komponen-komponen sirih pruim dalam konteks ritual adat, keramah-tamahan, atau kehidupan sehari-hari.
- Konteks Budaya: bersirih memiliki nilai sosial, spiritual, dan simbolis dalam budaya Gayo, sering digunakan dalam acara adat seperti pernikahan, penyambutan tamu, atau pertemuan formal.
2. Mangas (Verba/Nomina)
- Makna:
- nomina: Sama dengan anggas, yaitu bahan-bahan sirih pruim.
- verba: Mengunyah sirih, termasuk proses menyiapkan dan mengonsumsinya.
- Fungsi Utama: Menunjukkan aktivitas mengunyah sirih sebagai bagian dari rutinitas harian atau ritual adat.
3. Anggasen/Angasen (Verba)
-
Makna: Menggunakan atau menghabiskan persediaan sirih
-
Fungsi Utama: Menunjukkan tindakan menggunakan bahan sirih secara pribadi atau membagikannya kepada orang lain.
4. Mpĕlangasi/Ntangasi (Verba)
- Makna: Memberikan sirih kepada para tamu untuk dikunyah.
- Fungsi Utama: Menunjukkan keramah-tamahan dengan memberikan sirih kepada tamu sebagai bentuk penghormatan.
5. Běrsiangasen/Bĕrsiagas-angasen (Verba)
- Makna: Saling memberikan sirih satu sama lain sebagai bentuk kesopanan saat bertemu atau berkunjung.
- Fungsi Utama: Menunjukkan praktik saling memberikan sirih sebagai simbol hubungan baik dan keramah-tamahan.
6. Těrangas (Verba)
- Makna: Tanpa sengaja menggunakan bahan tertentu dalam sirih.
- Fungsi Utama: Menunjukkan kesalahan dalam proses menyiapkan sirih pruim.
7. Puanga(s)-angas (Verba)
- Makna: Melakukan mangas berulang-ulang
8. Angasan (Nomina)
- Makna: Nama sebuah perkampungan yang termasuk wilayah Pěnósan.