Home - Chetabahana/method GitHub Wiki

This wiki is courtesy of Chetabahana Project. Find all of them on Project Map.
🔼 Intro ◀️ Prev 🔁 Base Next ▶️ Last 🔽

Selamat datang di Wiki dari Situs Chetabahana.

Pratinjau

Project ini diperuntukkan utamanya untuk Anda pengguna internet di Indonesia.

Topik yang dibahas akan melingkupi dasar-dasar pengetahuan yang umum dipakai dalam dunia online. Secara umum topik yang dibahas akan meliputi dunia e-Commerce atau lebih dikenal dengan istilah Toko Online.

Prinsipnya sedetil apapun bahasannya projek ini tidak akan banyak mengulas yang sudah orang lain buat, saya hanya tunjukkan saja berupa tautan² disitu Anda bisa pelajari lebih lanjut.

Table of Contents

Desain

Sebelum kita masuk ke detil pemrograman berikut ini akan saya uraikan secara umum tentang apa dan bagaimana metoda yang akan dilakukan pada projek ini.

Setelah itu kita akan masuk kedalam bahasan berupa uraian tentang fungsinya kedalam skema, simbol², bentuk² geometri dan objek implementasi.

Berikutnya saya uraikan bagaimana metoda ini diterapkan. Mohon maklum bila dalam penentuan judul halaman maupun uraian terutama bagan dan skema saya gunakan istilah² bahasa Inggris.

Alasannya ada kemungkinan orang asing juga menyimak tulisan ini. Orang kita senangnya diuraikan panjang lebar, kalau mereka itu sifatnya "to the point" gak mau bertele².

Jadi mereka tidak payah menterjemahkan tinggal lihat skema langsung paham.

Objek

Untuk mempermudah pengembangan program mengikuti suatu model maka objek kita bagi dengan cara menempatkannya kedalam objek² yang lebih kecil.


Cara pembagian ini kita lakukan dengan mengadopsi Metoda OOP (Object Oriented Programming) yaitu suatu metode pemrograman yang berorientasi kepada objek.

Hasil pengamatan saya pembagian objek dengan menggunakan metoda ini ternyata dilakukan orang dengan cara yang berbeda² biasanya tergantung program yang sedang mereka bahas.

Maka hasilnya pun suka² mereka. Prinsipnya gak nyambung satu sama lain. Karenanya dalam projek ini saya ambil metoda pembagian yang berlanjut yaitu terdiri dari enam (6) tahap:

Detil masing² tahap tidak kita bahas disini. Anda bisa pelajari dengan menelusuri pencaharian menggunakan kata kunci OOP. Kita hanya akan bahas detil hal² yang gak ada di tempat lain.

Subjek

Disini saya lakukan pembagian objek dengan mengambil definisi dari mapping (pemetaan) sehingga terurai dalam lingkup semua yang berkaitan dengan kata hubung:


Entah kebetulan atau tidak penguraian ini terdiri dari satu (1) subjek sebagai sentral dengan enam (6) cabang sehingga identik dengan Bagan Hexagonal Terpusat.

Penguraian subjek ini kita akan lakukan secara identik dengan metoda mind mapping dimana subjek terbagi enam (6) bagian, setiap bagian terbagi lagi menjadi dua (2) sub² bagian.

Sub² bagian ini totalnya ada 3 x 6 atau 18, maka jika kita alokasikan 18 x 6 atau 108 objek pada salah satu bagian yang berlaku sebagai subjek mestinya semua bisa terintegrasi. Ya gak?

Prinsip

Sistem pemetaan ini diintegrasikan seluruhnya dengan mengadopsi metoda dari eQ19-Quantum yang menerapkan Lisensi untuk mencantumkan kalimat ini:

The definite key to identify whether you use our concept is when there a kind of development item lies a unified assignment in hexagonal form by six (6) corresponding sets while each sets pick a combination of six (6) routes with a pairing of six (6) to six (6) of all channels.

Metoda ini adalah cara mengatur jumlah objek 6, 36, dan 72 dimana 6 berlaku sebagai subjek:

6 x (1 + 6 + (6 + 6)) = 6 + 36 + 72 = 114


Kemudian dialokasikan via karakter angka enam (6) dalam tiga (3) layar:

1 x 2 x 3 = 1 + 2 + 3 = 6


Maka hasilnya akan terbentuk Skema Tiga (3) Layar:

114th prime = 619 = 6 & 19 » 6 x 19 = 6 x (1+6+(6+6)) = 6 + 36 + 72 = 114
Konfigurasi ini akan punya keistimewaan distribusi angka² dimana jika digandakan enam (6) kali lagi maka akan muncul skema keluar kedalam (in-out) seperti ini:


Sekarang kita coba hitung berapa angka yang menjadi rangkap per layarnya:

  • layar-1 ada 6 angka, jika digandakan 6x ke 36 akan ada 6 - 1 atau 5 yang rangkap
  • layar-2 ada 36 angka, jika digandakan 6x ke 216 akan ada 36 - 6 atau 30 yang rangkap
  • layar-3 ada 72 angka, jika digandakan 6x ke 432 akan ada 72 - 36 - 6 atau 30 yang rangkap
Dengan demikian total penggandaan dikurang yang rangkap akan kembali tersusun bilangan yang unik dimana skema dan formasinya persis balik lagi ke awal yaitu 114 tadi:
114 x 6 - 5 - 30 - 30 = 684 - 65 = 619 = 114th prime
Anda bisa cek sampai tulisan ini dibuat, konsep ini tidak ada tertuang di Wikipedia maupun situs angka seperti Prime Curious, padahal ada secara natural tanpa rumus rumit atau semacamnya.


Paling jauh hanya jelaskan jumlah urutan angka sebanyak perkalian angka 6x6x6 ke 216 seperti yang terlihat pada gambar diatas, padahal angka 619 ada muncul di 3 digit pertama.

Atau tentang 619 yang jika dibalik maka hasilnya juga 619. Tapi bagaimana jika ditulis dengan huruf kanji misalnya? Kan gak nyambung. Jadi itu juga gak bisa diambil patokan.

Kelas

Setahu saya tidak ada cara atur objek yang jika digandakan maka formatnya balik keasal kecuali konsep ini. Apa Anda pernah dengar pabrik yang bikin pabrik seperti pabrik itu lagi?


Jikapun ada itu hanya terjadi secara alamiah seperti Sistem DNA misalnya sel yang melakukan pembelahan dengan hasil persis jadi seperti dia lagi.

Tapi apa manusia sudah sampai kesana?

Jauh panggang dari api. Yang jelas Skema Replikasi nya aja masih menggantung². Sampai saat ini manusia ini gak ngerti ilmunya gimana itu cara DNA bisa lakukannya..

Di film² fiksi sih saya sering lihat ada robot yang mereplikasi dirinya sendiri menjadi robot lagi contohnya The Matrix yang sangat sukses di pasaran sampai dibuat bersambung².

Kenyataannya dimana² orang bikin sesuatu pasti hasilnya lain lagi ceritanya dengan yang buat. Operasi angka² juga begitu, formasi output lain lagi dengan yang dijadikan input.

Maka jelas metoda ini bisa dijadikan basis:

  1. Alasan pertama karena gak ada tercantum di Wikipedia maupun situs lain.
  2. Alasan keduanya adalah orang gak tahu Skema Replikasi DNA.
Nyambung kan?


Kita balik saja salah satu nya. Misalkan sistem ini sudah ada di Wikipedia atau Sistem Replikasi DNA sudah ditemukan. Maka tentu gak ada nilainya lagi dia dibahas. Ya gak..

Jika dia tergarap maka bisa jadi akan membuka tabir rahasia DNA ini.

Coba perhatikan skema 114 ini terkonfigurasi antara 6 dan 19, yaitu 6 x 19. Tapi perkalian ini tidak akan ada artinya apa² jika gabungan angkanya yaitu 619 bukan bilangan prima ke-114.

Yang jadi pertanyaan gimana itu caranya gabung suatu angka seperti 6 dan 19 ke 619?
Apa sudah ada rumusnya? Saya nyari muter² sampe nanya di internet kagak nemu²..

Orang tahunya 619 itu bilangan prima ke 114, dah sampe situ saja.. Kagak ada orang tahu rumus cara gabungkan 6 dan 19 nya. Paling top juga pake program. Gak menjawab persoalan.

Berarti hanya ada dua kemungkinan:

  1. Pertama memang gak ada rumusnya.
  2. Kedua memang ilmu matematik belum sampe kesini.
Nah kita coba telusuri. Apakah pengetahuan tentang struktur bilangan² prima ini sudah ada?
Eh boro².. Sampai hari gini ternyata manusia ini belum juga nyampe kesitu. Gak percaya?


Jika Anda bisa buktikan bahwa Anda kuasai itu bilangan² prima maka nilai ilmu Anda sedikitnya US$ 1 juta. Silahkan cek sendiri dengan telusuri kata kunci Masalah Milennium.

Hipotesis Riemann adalah bahwa semua nol nontrivial dari kelanjutan analitis dari fungsi zeta Riemann memiliki bagian nyata dari 1/2. Sebuah bukti atau pembantahan ini akan memiliki implikasi yang luas di teori bilangan, khususnya untuk distribusi bilangan prima.

Sampai tulisan ini dibuat. Kasus ini belum terpecahkan. Jadi sudah berjalan 20 tahun sejak kasus ini disayembarakan tahun 2000.

Tapi itu belum apa² jika mengingat kasus ini sudah menggantung lebih dari 1½ abad sejak pertama kali muncul di publik tahun 1859.

Jadi tambah nyambung aja lagi kan?
Sistem DNA kagak paham, bilangan prima juga blank..

Kenapa ya kok segitunya?
Padahal kan banyak manusia pintar bahkan jenius.

Nah ini bukan urusan saya. Yang jelas begitulah kenyataan yang ada.
Urusan saya adalah metoda tadi.

Dilain pihak seperti sudah dijelaskan hati² jika Anda ingin ambil konsepnya
Karena dia ini ada Lisensi nya.

Selanjutnya kita bahas bagaimana cara menerapkannya.

Operasi

Kuncinya disini adalah cara untuk mengatur formasi objek yang kita ambil. Formasi objek ini diatur sedemikian sehingga konfigurasinya mengikuti skema in-out dari sistem bilangan.

Pemetaan ini bisa dilakukan jika ada konfigurasi angka² yang memenuhi skema urutan proses dari in (joint) ke out (product) dengan kriteria seperti ini:

  • distribusinya terdiri dari hanya enam (6) angka,
  • penjumlahan di urutan pertama harus enam (6),
  • perkalian kedua angka di urutan akhir harus 114,
  • skema angka² harus mewakili urutan 6, 36, dan 72.

Berikutnya saya petakan konfigurasi ini dalam tiga (3) layar sesuai ulasan tentang pemetaan yang sudah dijelaskan sebelumnya. Maka ketemu skema angka² seperti ini:

out (product) = in (joint) x out (last) = (1 + 5) x 19 = 6 x 19 = 114
True Prime Pairs:
(5,7), (11,13), (17,19)

layer|  i  |   f
-----+-----+------
     | {1} | {5}
  1  +-----+
     |  2  | 7
-----+-----+---   } 36
     |  3  | 11
  2  +-----+
     |  4  | 13
-----+-----+------
     |  5  | 17
  3  +-----+      } 36
     | {6} | {19}
-----+-----+------

Distribusi dari bilangan² ini memiliki hubungan simetris bilateral dengan format (36,36) berikut keistimewaan sifat masing² sehingga dapat mewakili karakter bilangan² prima secara sistem.

(5 + 7 + 11 + 13) + (17 + 19) = 36 + 36 = 72
Alokasi 6,36,72 angka ini dilakukan dengan memakai sifat dari tiga (3) pasang bilangan prima yang dikenal sebagai bilangan prima kembar yaitu bilangan prima dengan selisih dua (2):


Saya cek di internet mereka ini cuma dipakai sebagai soal² matematik. Belum nemu yang bahas sampai kesini. Saking senang dapat solusi sendiri maka saya sebut mereka True Prime Pairs.

Properti

Supaya sampai ke Sistem DNA ini maka kita kumpulkan dulu sistem angka². Dimana kita ambil angka² kunci dari 1729 yaitu perkalian dari angka batas per layar (7, 13, 19)

7 x 13 x 19 = 1729
Dari perkalian ini kita dapatkan dua (2) angka kunci sebagai representasi dari True Prime Pairs yaitu angka 17 dan 29. Nah apa istimewanya kedua angka ini?


Untuk menjawabnya kita coba kaitkan keduanya dengan yang ada di alam (nature). Kita pilih yang mudah didapat referensinya. Nah enaknya darimana kita mulainya?

Karena kita bicara tentang alam maka konfigurasi yang paling logis tentunya adalah: Sistem Tata Surya. Berikut kita ulas apa saja sistem angka yang ada disitu.

Sistem tata surya ini juga nyatanya dilakukan orang dengan cara berbeda² antara lain sistem solar dan lunar sehingga perhitungan jumlah hari perbulan juga beda².

Jadi jangankan suatu metoda seperti Metoda OOP yang nyata² dibuat manusia, cara melihat alam saja manusia ini beda². Prinsipnya sama saja yaitu sukanya masing².

Namun dari semuanya ternyata ada skema yang sama yaitu bahwasanya jumlah bulan pertahun adalah 12, dimana entah kebetulan atau tidak 12 adalah selisih dari 17 dan 29.

Karenanya supaya tidak rancu maka kita tidak akan bahas detil hitungan bulan, hari dll. Yang kita ambil dari tata surya ini hanya yang pasti² saja yaitu skema dari angka 12 ini.

Untuk sampai ke angka 17 dan 29 maka kita akan bahas Skema-12 ini lebih detil yaitu tentang bagaimana sebenarnya peta komposisi dari 114 angka ini.

Model

Skema-12 ini pada True Prime Pairs ada pada urutan ke-1 dan -2 yang diwakili oleh angka 5 dan 7 dimana 12 yang merupakan gabungan angka 1 dan 2 adalah tepat sebagai jumlah 5 dan 7.

True Prime Pairs:
(5,7), (11,13), (17,19)

layer|  i  |   f
-----+-----+-------
     | {1} |  5
  1  +-----+      }{12}
     | {2} |  7
-----+-----+-------
     | {3} | 11
  2  +-----+      } 24
     |  4  | 13
-----+-----+-------
     |  5  | 17
  3  +-----+      }{36}
     | {6} | 19
-----+-----+-------

Secara posisi dari layar-1, -2 dan -3 maka 12, 24, dan 36 adalah urutan jumlah perlayar dimana 24 adalah gabungan 2 dan 4 sedangkan 36 adalah gabungan angka 3 dan 6.

Gabungan angka² ini jika dijumlah maka jumlah 1 dan 2 adalah 3, jumlah 2 dan 4 adalah 6, jumlah 3 dan 6 adalah 9. Formasi ini membentuk skema yang dikenal dengan istilah 3, 6, dan 9:

Secara posisi dari angka² di layar-1, -2 dan -3 maka angka 12 berada di tengah² layar-2 yang membentuk formasi angka 6, 12, dan 18 sebagai tiga (3) angka sentral.

True Prime Pairs:
(5,7), (11,13), (17,19)

layer|  i  |   f
-----+-----+-------
     |  1  |  5
  1  +-----+     <-- {6}
     |  2  |  7
-----+-----+-------
     | {3} | 11
  2  +-----+     <-- {12}
     | {4} | 13
-----+-----+-------
     |  5  | 17
  3  +-----+     <-- {18}
     |  6  | 19
-----+-----+-------

Fungsi 6, 12 dan 18 sebagai angka² sentral ini ditunjukan pada bentuk dibawah ini (lihat yang berwarna merah) . Anda bisa telusuri dengan kata kunci Lambda Tetractys.

Pada bentuk ini angka 6 secara tepat adalah merupakan hasil perkalian 2 dengan 3. Sedangkan angka 12 dan 18 merupakan perkalian silang 4 dengan 3 dan 2 dengan 9.

Karenanya angka 6 berlaku sebagai titik pusat sedangkan angka 12 dan 18 merupakan in-out dengan urutan secara hexagon yaitu 12, 4, 2, 3, 9, dan 18.

Nah apa hubungannya dari semua bentuk² ini dengan skema in-out?

Hal pertama yang harus kita lakukan tentunya membuka kolom kedua sehingga dimuati seluruh angka. Jumlah kotak sampai kolom kedua adalah 6+12 atau 18 dan ketiga 18+12 atau 30.

Dari angka 18 dan 30 ini kita dapatkan lagi hubungan dengan angka 17 dan 29 yaitu persis satu angka sebelum kedua angka tsb. Secara implisit menunjukkan adanya skema in-out disini.

Berikutnya dengan dasar perpindahan dari angka 6 ke 7 maka kita dapat pastikan bahwa angka pertama di kolom ketiga ini adalah 19. Nah angka ujungnya berapa?

True Prime Pairs:
(5,7), (11,13), (17,19)

layer|  i  |     f    
-----+-----+-----+-----     ---
     |     |  7  | {19}      |  
     +  1  +-----+-----      5¨
     |     |  8  |           |
  1  +-----+-----+-----     --- 6¨
     |     |  9  |           |
     +  2  +-----+-----      7¨
     |     | 10  |           |
-----+-----+-----+-----     ---
     |     | 11  |           |
     +  3  +-----+-----     11¨
     |     | 12  |           |
  2  +-----+-----+-----     --- 12¨
     |     | 13  |           |
     +  4  +-----+-----     13¨
     |     | 14  |           |
-----+-----+-----+-----     ---
     |     | 15  |           |
     +  5  +-----+-----     17¨
     |     | 16  |           |
  3  +-----+-----+-----     --- 18¨
     |     | 17  |           |
     +  6  +-----+-----     19¨
     |     | 18  | {?}       |
-----+-----+-----+-----    ---  
     |  6¤ | 12¤ | 12¤ |
     |-- {18¤} --|
     |----- {30¤} -----|

Karena jumlah kotak sampai kolom ketiga adalah 18+12 maka logikanya angka di ujung kolom ketiga ini adalah 30. Tapi tunggu dulu apakah betul seperti itu?

Ingat bahwa kita sedang bahas True Prime Pairs jadi tidak sembarang isi angka. Inilah fungsi gambar segitiga diatas dimana angka 6, 12 dan 18 adalah angka² sentral.

Angka 12 disini berlaku sebagai Skema-12 terhadap angka 5 dan 7 tadi dimana proses dari layar-1 dan -2 dilakukan dalam 6 tahap atau 6+12, jadi benar di ujung kolom kedua angkanya adalah 18.

Namun kotak akhir kolom ketiga angkanya bukan 18+12 atau 30 melainkan jumlah seluruh proses in-out dari ketiga layar. Maka dia akan diisi oleh penjumlahan dari angka 6+12+18 atau 36.

True Prime Pairs:
(5,7), (11,13), (17,19)

layer|  i  |     f    
-----+-----+-----+-----     ---
     |     |  7  |  19       |  
     +  1  +-----+-----      5¨
     |     |  8  |           |
  1  +-----+-----+-----     --- 6¨
     |     |  9  |           |
     +  2  +-----+-----      7¨
     |     | 10  |           |
-----+-----+-----+-----     ---
     |     | 11  |           |
     +  3  +-----+-----     11¨
     |     | 12  |           |
  2  +-----+-----+-----     --- 12¨
     |     | 13  |           |
     +  4  +-----+-----     13¨
     |     | 14  |           |
-----+-----+-----+-----     ---
     |     | 15  |           |
     +  5  +-----+-----     17¨
     |     | 16  |           |
  3  +-----+-----+-----     --- 18¨
     |     | 17  |           |
     +  6  +-----+-----     19¨
     |     | 18  | {36}       |
-----+-----+-----+-----    ---  
     |  6¤ | 12¤ | 12¤ |
     |--- 18¤ ---|
     |-----  30¤  -----|

Perhatikan bahwa angka 36 juga merupakan penjumlahan dari angka ujung bentuk segitiga di atas yaitu 1, 8 dan 27 yang semuanya adalah angka² kubik:

1³ + 2³ + 3³ = 1 + 8 + 27 = 36
Pada penjumlahan di atas ini dapat Anda lihat bahwa angka 18 lagi² terwakili yaitu oleh angka oleh 1 dan 8. Kesimpulan akhirnya bisa Anda lihat kemana semua ini akan menuju.
618 + 1 = 619 = 114th prime
True Prime Pairs:
(5,7), (11,13), (17,19)

layer|  i  |     f    
-----+-----+-----+-----     ---
     |     |  7  | 19        |  
     + {1} +-----+-----      5¨
     |     | {8} |           |
  1  +-----+-----+-----     --- {6¨}
     |     |  9  |           |
     +  2  +-----+-----      7¨
     |     | 10  |           |
-----+-----+-----+-----     ---
     |     | 11  |           |
     +  3  +-----+-----     11¨
     |     | 12  |           |
  2  +-----+-----+-----     --- 12¨
     |     | 13  |           |
     +  4  +-----+-----     13¨
     |     | 14  |           |
-----+-----+-----+-----     ---
     |     | 15  |           |
     +  5  +-----+-----     17¨
     |     | 16  |           |
  3  +-----+-----+-----     ---{18¨}
     |     | 17  |           |
     + {6} +-----+-----     19¨
     |     |{18} |  36       |
-----+-----+-----+-----     ---
     |{6¤} | 12¤ | 12¤ |
     |-- {18¤} --|
     |------ 30¤ ------|

Dengan demikian angka 6 dan 18 ini merupakan titik² sentral utama. Jadi kesimpulannya untuk menguraikan Skema-12 maka kita harus berpijak kepada angka delapanbelas (18).

Lalu apa hubungannya dengan skema 3, 6, dan 9?

Korelasi

Dari uraian di atas kita bisa dapatkan bahwa prinsip dari skema angka² ini dilakukan berdasarkan tiga (3) layar dalam enam (6) tahap yang diwakili oleh gabungan keduanya yaitu 36.

Sedangkan skema in-out merupakan kumpulan dari 114 angka dengan demikian susunannya akan melebar dengan cara berjejer 12 baris ke sebelah kanan sebanyak sembilan (9) kolom.

(114 - 6) / 12 = 108 / 12 = 9
Pada deretan angka berikut bisa kita lihat bahwa angka 108 memiliki hubungan signifikan dengan angka 36. Ini yang mengantarkan angka 36 ke formasi 3, 6, dan 9.


Dengan susunan via pemetaan 12 baris ini Anda bisa lihat bagaimana formasi angka 36 ini berkontribusi dalam formasi 3,6,9 sampai batas akhir.

True Prime Pairs:
(5,7), (11,13), (17,19)

layer| 1st |      2nd        |                3rd                |
-----+-----+-----+-----+-----+-----+-----+-----+-----+-----+-----+   ---
     |     |  7  | 19  |     |     |     |     |     |     |     |    |  
     +  1  +-----+-----+-----+-----+-----+-----+-----+-----+-----+    5¨
     |     |  8  |     |     |     |     |     |     |     |     |    |
  1  +-----+-----+-----+-----+-----+-----+-----+-----+-----+-----+   --- } 12¨
     |     |  9  |     |     |     |     |     |     |     |     |    |
     +  2  +-----+-----+-----+-----+-----+-----+-----+-----+-----+    7¨
     |     | 10  |     |     |     |     |     |     |     |     |    |
-----+-----+-----+-----+-----+-----+-----+-----+-----+-----+-----+   ---
     |     | 11  |     |     |     |     |     |     |     |     |    |
     +  3  +-----+-----+-----+-----+-----+-----+-----+-----+-----+   11¨
     |     | 12  |     |     |     |     |     |     |     |     |    |
  2  +-----+-----+-----+-----+-----+-----+-----+-----+-----+-----+   ---  } 24¨
     |     | 13  |     |     |     |     |     |     |     |     |    |
     +  4  +-----+-----+-----+-----+-----+-----+-----+-----+-----+   13¨
     |     | 14  |     |     |     |     |     |     |     |     |    |
-----+-----+-----+-----+-----+-----+-----+-----+-----+-----+-----+   ---
     |     | 15  |     |     |     |     |     |     |     |     |    |
     +  5  +-----+-----+-----+-----+-----+-----+-----+-----+-----+   17¨
     |     | 16  |     |     |     |     |     |     |     |     |    |
 {3} +-----+-----+-----+-----+-----+-----+-----+-----+-----+-----+   --- } {36¨}
     |     | 17  |     |     |     |     |     |     |     |     |    |
     +  6  +-----+-----+-----+-----+-----+-----+-----+-----+-----+   19¨
     |     | 18  | {36}|     |     |     |     |     |     |     |    |
-----+-----+-----+-----+-----+-----+-----+-----+-----+-----+-----+   ---  
     | {6¤}| 12¤ | 12¤ | 12¤ | 12¤ | 12¤ | 12¤ | 12¤ | 12¤ | 12¤
           |------ {3} ------|--------------- {6} ---------------|
           |------------------------ {9} ------------------------|

Hal ini mengkonfirmasi angka 36 di ujung kolom kedua sekaligus juga sebagai tanda akan adanya pergeseran dari kolom-3 ke -4 karena selisih 19 ke 36 bukan 12 melainkan tujuhbelas (17).

36 - 19 = 17 = 7th prime
Angka 17 adalah merupakan angka ke-5 dari True Prime Pairs. Maka Anda bisa lihat korelasi dengan angka ke-3 yaitu sebelas (11) yang merupakan selisih 7 ke 18 pada kolom kedua.
18 - 7 = 11 = 5th prime
Formasi ini sekaligus mewakili angka 5 dan 7 yang merupakan angka ke 1 dan 2 dari True Prime Pairs maka disini terjadi Skema-12 dengan kata lain in-out.


Skema ini terjadi berdasarkan angka prima 23 dimana korelasinya adalah pada angka kelima dari kolom kedua yaitu 11. Dengan demikian kedua angka ini kita tempatkan sejajar.

True Prime Pairs:
(5,7), (11,13), (17,19)

layer| 1st |      2nd        |                3rd                |
-----+-----+-----+-----+-----+-----+-----+-----+-----+-----+-----+   ---
     |     |  7  | 19  |     |     |     |     |     |     |     |    |  
     +  1  +-----+-----+-----+-----+-----+-----+-----+-----+-----+    5¨
     |     |  8  |     |     |     |     |     |     |     |     |    |
  1  +-----+-----+-----+-----+-----+-----+-----+-----+-----+-----+   --- } {12¨}
     |     |  9  |     |     |     |     |     |     |     |     |    |
     +  2  +-----+-----+-----+-----+-----+-----+-----+-----+-----+    7¨
     |     | 10  |     |     |     |     |     |     |     |     |    |
-----+-----+-----+-----+-----+-----+-----+-----+-----+-----+-----+   ---
     |     |{11} |{23} |     |     |     |     |     |     |     |    |
     +  3  +-----+-----+-----+-----+-----+-----+-----+-----+-----+   11¨
     |     | 12  |     |     |     |     |     |     |     |     |    |
  2  +-----+-----+-----+-----+-----+-----+-----+-----+-----+-----+   --- 
     |     | 13  |     |     |     |     |     |     |     |     |    |
     +  4  +-----+-----+-----+-----+-----+-----+-----+-----+-----+   13¨
     |     | 14  |     |     |     |     |     |     |     |     |    |
-----+-----+-----+-----+-----+-----+-----+-----+-----+-----+-----+   ---
     |     | 15  |     |     |     |     |     |     |     |     |    |
     +  5  +-----+-----+-----+-----+-----+-----+-----+-----+-----+   17¨
     |     | 16  |     |     |     |     |     |     |     |     |    |
  3  +-----+-----+-----+-----+-----+-----+-----+-----+-----+-----+   --- } {36¨}
     |     | 17  |     |     |     |     |     |     |     |     |    |
     +  6  +-----+-----+-----+-----+-----+-----+-----+-----+-----+   19¨
     |     | 18  | 36  |     |     |     |     |     |     |     |    |
-----+-----+-----+-----+-----+-----+-----+-----+-----+-----+-----+   ---  
     |  6¤ | 12¤ | 12¤ | 12¤ | 12¤ | 12¤ | 12¤ | 12¤ | 12¤ | 12¤
           |------ {3} ------|--------------- {6} ---------------|

Selanjutnya kita korelasikan dengan jumlah angka² per layar dimana seperti telah dijelaskan sebelumnya jumlahnya pada formasi in out ini adalah format (6,36,72)

  • Layar-1 diisi oleh 6 angka: 1 sd 6,
  • Layar-2 diisi oleh 36 angka: 7 sd 42,
  • Layar-3 diisi oleh 72 angka: 43 sd 114.
Disini akan nampak bahwa kotak yang berjumlah 30 dan 42 merupakan representasi dari angka 5 dan 7 pada True Prime Pairs yang berjumlah 12 sehingga angka 38 mengisi batas layar-2 ke -3.
114 x 12/36 = 38
Pada konfigurasi dari formasi 30 ini ada hubungan in-out antara bilangan² prima dimana angka 15 berlalu sebagai sentral. Ini merupakan basis bahwa 15 dan 30 mereka ini sejajar.


Sedangkan angka tengah 12 dan 18 karena berada di layar-3 maka keberadaannya diwakili dengan hasil perkalian ke angka 5 yaitu ke angka 60 dan 90.

(12,18) x 30/6 = (60,90)
True Prime Pairs:
(5,7), (11,13), (17,19)

layer| 1st |      2nd        |                3rd                |
-----+-----+-----+-----+-----+-----+-----+-----+-----+-----+-----+   ---
     |     |  7  | 19  |{38} |     |     |     |     |     |     |    |  
     +  1  +-----+-----+-----+-----+-----+-----+-----+-----+-----+    5¨
     |     |  8  |     |     |     |     |     |     |     |     |    |
  1  +-----+-----+-----+-----+-----+-----+-----+-----+-----+-----+   --- } {12¨}
     |     |  9  |     |     |     |     |     |     |     |     |    |
     +  2  +-----+-----+-----+-----+-----+-----+-----+-----+-----+    7¨
     |     | 10  |     |     |     |     |     |     |     |     |    |
-----+-----+-----+-----+-----+-----+-----+-----+-----+-----+-----+   ---
     |     | 11  | 23  |     |     |     |     |     |     |     |    |
     +  3  +-----+-----+-----+-----+-----+-----+-----+-----+-----+   11¨
     |     | 12  |     |     |     |     |     |     |     |     |    |
  2  +-----+-----+-----+-----+-----+-----+-----+-----+-----+-----+   --- 
     |     | 13  |     |     |     |     |     |     |     |     |    |
     +  4  +-----+-----+-----+-----+-----+-----+-----+-----+-----+   13¨
     |     | 14  |     |     |     |     |     |     |     |     |    |
-----+-----+-----+-----+-----+-----+-----+-----+-----+-----+-----+   ---
     |     |{15} |{30} |     |     |     |     |     |     |     |    |
     +  5  +-----+-----+-----+-----+-----+-----+-----+-----+-----+   17¨
     |     | 16  |     |     |     |     |     |     |     |     |    |
  3  +-----+-----+-----+-----+-----+-----+-----+-----+-----+-----+   --- } {36¨}
     |     | 17  |     |     |     |     |     |     |     |     |    |
     +  6  +-----+-----+-----+-----+-----+-----+-----+-----+-----+   19¨
     |     | 18  | 36  |     |{60} |     |     |{90} |     |     |    |
-----+-----+-----+-----+-----+-----+-----+-----+-----+-----+-----+   ---  
     |  6¤ | 12¤ | 12¤ | 12¤ | 12¤ | 12¤ | 12¤ | 12¤ | 12¤ | 12¤
     |  6¤ |--  24¤  --| 12¤ |--- 24¤ ---| 12¤ |--- 24¤ ---| 12¤ |
 5x6 |----- {30¤} -----|
 7x6 |--------- 42¤ ---------|
11x6 |--------------- 66¤ ---------------|
13x6 |------------------ 78¤ ------------------|
17x6 |------------------------- 102¤ ----------------------|
19x6 |---------------------------- 114¤ -------------------------|

Penentuan angka 90 ini juga dapat dilakukan dengan basis noktah dari tetraktis dimana maka jumlah seluruh noktah berikut dengan hexagon yaitu 48 akan mengisi kotak sampai layar-3.

2 + 3 + 4 + 9 + 12 + 18 = 48

Karena posisi angka 36 ini ada di ujung kolom 2 maka maka noktah yang 48 ini akan mengisi 48/12 atau 4 kolom setelah angka 36 dimana ujung angkanya bisa dipastikan adalah 90.

6 + 36 + 48 = 90
True Prime Pairs:
(5,7), (11,13), (17,19)

layer| 1st |      2nd        |                3rd                |
-----+-----+-----+-----+-----+-----+-----+-----+-----+-----+-----+   ---
     |     |  7  | 19  | 38  |     |     |     |     |     |     |    |  
     +  1  +-----+-----+-----+-----+-----+-----+-----+-----+-----+    5¨
     |     |  8  |     |     |     |     |     |     |     |     |    |
  1  +-----+-----+-----+-----+-----+-----+-----+-----+-----+-----+   --- } {12¨}
     |     |  9  |     |     |     |     |     |     |     |     |    |
     +  2  +-----+-----+-----+-----+-----+-----+-----+-----+-----+    7¨
     |     | 10  |     |     |     |     |     |     |     |     |    |
-----+-----+-----+-----+-----+-----+-----+-----+-----+-----+-----+   ---
     |     | 11  | 23  |     |     |     |     |     |     |     |    |
     +  3  +-----+-----+-----+-----+-----+-----+-----+-----+-----+   11¨
     |     | 12  |     |     |     |     |     |     |     |     |    |
  2  +-----+-----+-----+-----+-----+-----+-----+-----+-----+-----+   --- 
     |     | 13  |     |     |     |     |     |     |     |     |    |
     +  4  +-----+-----+-----+-----+-----+-----+-----+-----+-----+   13¨
     |     | 14  |     |     |     |     |     |     |     |     |    |
-----+-----+-----+-----+-----+-----+-----+-----+-----+-----+-----+   ---
     |     |{15} |{30} |     |     |     |     |     |     |     |    |
     +  5  +-----+-----+-----+-----+-----+-----+-----+-----+-----+   17¨
     |     | 16  |     |     |     |     |     |     |     |     |    |
  3  +-----+-----+-----+-----+-----+-----+-----+-----+-----+-----+   --- } {36¨}
     |     | 17  |     |     |     |     |     |     |     |     |    |
     +  6  +-----+-----+-----+-----+-----+-----+-----+-----+-----+   19¨
     |     | 18  | 36  |     |{60} |     |     |{90} |     |     |    |
-----+-----+-----+-----+-----+-----+-----+-----+-----+-----+-----+   ---  
     |  6¤ | 12¤ | 12¤ | 12¤ | 12¤ | 12¤ | 12¤ | 12¤ | 12¤ | 12¤
     |------ 30¤ ------|--------- 48¤ ---------|
     |--- 18¤ ---|--------------------- 96¤ ---------------------|

Skema (6,12,18) dan (30,60,90) ini sebenarnya juga merupakan representasi dari (3,6,9). Nah sekarang Anda bisa lihat bagaimana konfigurasinya itu berlangsung pada setiap proses.

Selanjutnya saya akan uraikan bagaimana hal ini berlaku seterusnya. Untuk itu kita akan bahas korelasi angka² ini dengan bentuk hexagon pada segitiga tetraktis di atas.

Delegasi

Algoritma pemetaan tujuh (7) vs lima (5) di atas dapat diilustrasikan sesuai Prime Hexagon dengan tiga (3) pasang putaran anti paralel pada enam (6) bilangan dimulai angka nol (0):

Bilangan mengisi segi enam dengan cara memutar sampai bilangan prima terpenuhi, kemudian melompat ke segi enam minor berikutnya dan mulai berputar lagi dari angka 50 ke 10.

Polarisasi ini terjadi secara dengan siklus 18 seperti pada gambar dibawah ini. Anda bisa telusuri detilnya dengan kata kunci Prime Hexagon atau Minor Hexagon..

Berikut ini adalah hasil polarisasi yang diakukan sampai batas angka 64. Perhatikan ada enam (6) angka dala tiga (3) pasang yang berdiri sendiri yaitu (26,27), (32,33) dan (50,51).

Dengan siklus 18 ini kita bisa tentukan angka 26 dan 27 ada sejajar dengan angka ketujuh dari kolom dua yaitu 13, sedangkan 32 dan 33 sejajar dengan 16.

True Prime Pairs:
(5,7), (11,13), (17,19)

layer| 1st |      2nd        |                3rd                |
-----+-----+-----+-----+-----+-----+-----+-----+-----+-----+-----+   ---
     |     |  7  | 19  | 38  |     |     |     |     |     |     |    |  
     +  1  +-----+-----+-----+-----+-----+-----+-----+-----+-----+    5¨
     |     |  8  |     |     |     |     |     |     |     |     |    |
  1  +-----+-----+-----+-----+-----+-----+-----+-----+-----+-----+   --- } {12¨}
     |     |  9  |     |     |     |     |     |     |     |     |    |
     +  2  +-----+-----+-----+-----+-----+-----+-----+-----+-----+    7¨
     |     | 10  |     |     |     |     |     |     |     |     |    |
-----+-----+-----+-----+-----+-----+-----+-----+-----+-----+-----+   ---
     |     | 11  | 23  |     |     |     |     |     |     |     |    |
     +  3  +-----+-----+-----+-----+-----+-----+-----+-----+-----+   11¨
     |     | 12  |     |     |     |     |     |     |     |     |    |
  2  +-----+-----+-----+-----+-----+-----+-----+-----+-----+-----+   --- 
     |     | 13  |{26} |{27} |     |     |     |     |     |     |    |
     +  4  +-----+-----+-----+-----+-----+-----+-----+-----+-----+   13¨
     |     | 14  |     |     |     |     |     |     |     |     |    |
-----+-----+-----+-----+-----+-----+-----+-----+-----+-----+-----+   ---
     |     | 15  | 30  |     |     |     |     |     |     |     |    |
     +  5  +-----+-----+-----+-----+-----+-----+-----+-----+-----+   17¨
     |     | 16  |{32} |{33} |     |     |     |     |     |     |    |
  3  +-----+-----+-----+-----+-----+-----+-----+-----+-----+-----+   --- } {36¨}
     |     | 17  |     |     |     |     |     |     |     |     |    |
     +  6  +-----+-----+-----+-----+-----+-----+-----+-----+-----+   19¨
     |     | 18  |  36 |     | 60  |     |     | 90  |     |     |    |
-----+-----+-----+-----+-----+-----+-----+-----+-----+-----+-----+   ---  
     |  6¤ | 12¤ | 12¤ | 12¤ | 12¤ | 12¤ | 12¤ | 12¤ | 12¤ | 12¤
     |--- 18¤ ---|
     |------ 30¤ ------|
     |--------- 42¤ ---------|

Dengan semua penempatan ini kita dapat menentukan angka lainnya disesuaikan urutan bilangan dan ujungnya cocok dengan angka yang sudah ada seperti berikut ini:

True Prime Pairs:
(5,7), (11,13), (17,19)

layer| 1st |      2nd        |                3rd                |
-----+-----+-----+-----+-----+-----+-----+-----+-----+-----+-----+   ---
     |     |  7  | 19  |{38} |     |     |     |     |     |     |    |  
     +  1  +-----+-----+-----+-----+-----+-----+-----+-----+-----+    5¨
     |     |  8  |{20} | 39  |     |     |     |     |     |     |    |
  1  +-----+-----+-----+-----+-----+-----+-----+-----+-----+-----+   --- } {12¨}
     |     |  9  | 21  | 40  |     |     |     |     |     |     |    |
     +  2  +-----+-----+-----+-----+-----+-----+-----+-----+-----+    7¨
     |     | 10  | 22  | 41  |     |     |     |     |     |     |    |
-----+-----+-----+-----+-----+-----+-----+-----+-----+-----+-----+   ---
     |     | 11  | 23  |{42} |     |     |     |     |     |     |    |
     +  3  +-----+-----+-----+-----+-----+-----+-----+-----+-----+   11¨
     |     | 12  | 24  |{25} |     |     |     |     |     |     |    |
  2  +-----+-----+-----+-----+-----+-----+-----+-----+-----+-----+   --- 
     |     | 13  | 26  | 27  |     |     |     |     |     |     |    |
     +  4  +-----+-----+-----+-----+-----+-----+-----+-----+-----+   13¨
     |     | 14  | 28  | 29  |     |     |     |     |     |     |    |
-----+-----+-----+-----+-----+-----+-----+-----+-----+-----+-----+   ---
     |     | 15  | 30  | 31  |     |     |     |     |     |     |    |
     +  5  +-----+-----+-----+-----+-----+-----+-----+-----+-----+   17¨
     |     | 16  | 32  | 33  |     |     |     |     |     |     |    |
  3  +-----+-----+-----+-----+-----+-----+-----+-----+-----+-----+   --- } {36¨}
     |     | 17  | 34  | 35  |     |     |     |     |     |     |    |
     +  6  +-----+-----+-----+-----+-----+-----+-----+-----+-----+   19¨
     |     | 18  | 36  |{37} | 60  |     |     | 90  |     |     |    |
-----+-----+-----+-----+-----+-----+-----+-----+-----+-----+-----+   ---  
     |  6¤ | 12¤ | 12¤ | 12¤ | 12¤ | 12¤ | 12¤ | 12¤ | 12¤ | 12¤
     |--- 18¤ ---|
     |------ 30¤ ------|
     |--------- 42¤ ---------|

Angka 30 dan 36 akan nampak korelasinya dengan angka 18. Kita sudah tahu bahwa titik sentral adalah 6, 12 dan 18. Perhatikan pada angka 12 angkanya adalah (48,60,66,84).

Antara 48 dan 84 ini merupakan pasangan mirror dimana mereka terhubung via angka 36 sebagai bagian dari skema 3,6,9 disini terjadi skema in-out via angka 60 ke 66.

Seperti halnya 26 dan 27 disini kita dapat masukkan 50 dan 51 yang juga sejajar dengan angka 13. Perhatikan pada angka 50 ada pasangan mirror 68 dan 86 dengan selisih tepat 22.

Komposisi antara 50, 51, 60, 61 ini akan membentuk bidang persegi dimana 61 merupakan bilangan prima ke-18 sehingga mereka ini akan memegang peran vital dalam Skema-12.

(114 - 18) / 12 = 96 / 12 = 8
True Prime Pairs:
(5,7), (11,13), (17,19)

layer| 1st |      2nd        |                3rd                |
-----+-----+-----+-----+-----+-----+-----+-----+-----+-----+-----+   ---
     |     |  7  | 19  | 38  |     |     |     |     |     |     |    |  
     +  1  +-----+-----+-----+-----+-----+-----+-----+-----+-----+    5¨
     |     |  8  | 20  | 39  |     |     |     |     |     |     |    |
  1  +-----+-----+-----+-----+-----+-----+-----+-----+-----+-----+   --- } {12¨}
     |     |  9  | 21  | 40  |     |     |     |     |     |     |    |
     +  2  +-----+-----+-----+-----+-----+-----+-----+-----+-----+    7¨
     |     | 10  | 22  | 41  |     |     |     |     |     |     |    |
-----+-----+-----+-----+-----+-----+-----+-----+-----+-----+-----+   ---
     |     | 11  | 23  | 42  |     |     |     |     |     |     |    |
     +  3  +-----+-----+-----+-----+-----+-----+-----+-----+-----+   11¨
     |     | 12  | 24  | 25  |     |     |     |     |     |     |    |
  2  +-----+-----+-----+-----+-----+-----+-----+-----+-----+-----+   --- 
     |     | 13  | 26  | 27  |{50} |{51} |     |     |     |     |    |
     +  4  +-----+-----+-----+-----+-----+-----+-----+-----+-----+   13¨
     |     | 14  | 28  | 29  | 52  | 53  |     |     |     |     |    |
-----+-----+-----+-----+-----+-----+-----+-----+-----+-----+-----+   ---
     |     | 15  | 30  | 31  | 54  | 55  |     |     |     |     |    |
     +  5  +-----+-----+-----+-----+-----+-----+-----+-----+-----+   17¨
     |     | 16  | 32  | 33  | 56  | 57  |     |     |     |     |    |
  3  +-----+-----+-----+-----+-----+-----+-----+-----+-----+-----+   --- } {36¨}
     |     | 17  | 34  | 35  | 58  | 59  |     |     |     |     |    |
     +  6  +-----+-----+-----+-----+-----+-----+-----+-----+-----+   19¨
     |     | 18  | 36  | 37  |{60} |{61} |     | 90  |     |     |    |
-----+-----+-----+-----+-----+-----+-----+-----+-----+-----+-----+   ---  
     |  6¤ | 12¤ | 12¤ | 12¤ | 12¤ | 12¤ | 12¤ | 12¤ | 12¤ | 12¤
     |--- 18¤ ---|
     |------ 30¤ ------|
           |--------- 48¤ ---------|
                 |--------- 48¤ ---------|--------- 48¤ ---------|
                 |--------------------- 96¤ ---------------------|

Sebenarnya dengan teori prime hexagon ini kita bisa tentukan komposisi angka² lain diluar siklus 18 namun tentunya kita akan berkutat dengan rumus². Sejauh mungkin ini dihindari.

Hal yang menjadi prinsip pada projek ini adalah bahwasanya sistem alam itu tidak bekerja berdasarkan rumus, melainkan skema. Karena skema inilah maka rumus² itu muncul.

Karenanya untuk angka yang belum terpetakan maka kita akan cari skema lain lagi.

Metode

Metode nya kita adopsi Skema-12 dari True Primes Pairs yang diuraikan di atas, dimana 12 adalah gabungan angka 1 dan 2 yang juga sebagai penjumlahan angka 5 dan 7.

Untuk angka 114 maka Skema-12 kita terapkan berdasarkan angka 1 dan 2 ke angka 10 dan 100 via perpangkatan 10 kemudian digabung dengan jumlahnya yaitu tiga (3) menjadi objek:

id: 12

---+-----+-----
 1 | 1   | 2
---+-----+-----
 2 | 3   | 101
---+-----+-----
 3 | 102 | 111
---+-----+-----

Skema ini kita terapkan mulai angka 13. Simpelnya adalah gabungan dari angka (satu) yang berjejer tiga (3) kali yaitu 111 dengan angka tiga (3) yang berjejer satu (1) kali.

Maka hubungan ke angka 114 adalah via proses dari angka 1 dan 2 dari angka 12 ke 111 dimana jumlah 1+2 adalah sama dengan 1+1+1 dari 111 objek yaitu tiga (3).

Formasi 111 dan 3 inilah yang kita terapkan sebagai in-out dimana konfigurasi alam semesta (1 dan 11) kita wakili oleh sistem tiga (3) layar dari bumi (1), bulan (2) dan matahari (3) ini.

1 + 0 + 2 + 10¹ + 10° + 10² = 3 + 10 + 1 + 100 = 3 + 111 = 114
Dalam Sistem Tata Surya ini kita asumsikan angka 111 ini sebagai gabungan dari angka 1 dan 11 adalah merupakan matahari yang terintegrasi dengan sebelas (11) gugusan bintang².


Disini 11 merupakan simbol untuk mewakili bilangan pangkat 10 dari banyaknya galaxi yang tak bisa dipastikan jumlahnya, apalagi hasil sensus terus berubah berlipat² dari waktu ke waktu.

Dengan itu Skema-12 disini adalah gabungan 1 dan 11 ke 111 sebagai jumlah objek sedemikian sehingga angka 12 menjadi orbit bulan di planet ke 1+1+1 atau ketiga (3) yaitu bumi.

Titik utama disini bahwasanya 11 tak terukur (unpredict). Namun 12 yang objeknya 111 justeru terukur karena dia jumlah bulan mengorbit dalam satu tahun bumi berputar keliling matahari.

Jumlah 12 ini berproses via 10 node tetraktis yang terhubung secara bilatera (2) di angka 102 sehingga total angka dasar yang terkait adalah 102 + 12 = 100 + 12 + 2 = 114.

Titik temunya akan berada batas angka 1 dan 2 pada layar-3 dimana 101 adalah gabungan tiga (3) angka dengan angka satu (1) sebagai pangkat 10 nya dan dua (2) adalah jumlahnya: 1+0+1.

True Prime Pairs:
(5,7), (11,13), (17,19)

layer| 1st |      2nd        |                3rd                |
-----+-----+-----+-----+-----+-----+-----+-----+-----+-----+-----+   ---
     |     |  7  | 19  | 38  |     |     |     |     |     |     |    |  
     + {1} +-----+-----+-----+-----+-----+-----+-----+-----+-----+    5¨
     |     |  8  | 20  | 39  |     |     |     |     |     |     |    |
  1  +-----+-----+-----+-----+-----+-----+-----+-----+-----+-----+   --- } 12¨
     |     |  9  | 21  | 40  |     |     |     |     |     |{101}|    |
     + {2} +-----+-----+-----+-----+-----+-----+-----+-----+-----+    7¨
     |     | 10  | 22  | 41  |     |     |     |     |     |     |    |
-----+-----+-----+-----+-----+-----+-----+-----+-----+-----+-----+   ---
     |     | 11  | 23  | 42  |     |     |     |     |     |     |    |
     + {3} +-----+-----+-----+-----+-----+-----+-----+-----+-----+   11¨
     |     | 12  | 24  | 25  |     |     |     |     |     |     |    |
  2  +-----+-----+-----+-----+-----+-----+-----+-----+-----+-----+   --- } {24¨}
     |     | 13  | 26  | 27  | 50  | 51  |     |     |     |     |    |
     +  4  +-----+-----+-----+-----+-----+-----+-----+-----+-----+   13¨
     |     | 14  | 28  | 29  | 52  | 53  |     |     |     |     |    |
-----+-----+-----+-----+-----+-----+-----+-----+-----+-----+-----+   ---
     |     | 15  | 30  | 31  | 54  | 55  |     |     |     |     |    |
     +  5  +-----+-----+-----+-----+-----+-----+-----+-----+-----+   17¨
     |     | 16  | 32  | 33  | 56  | 57  |     |     |     |     |    |
  3  +-----+-----+-----+-----+-----+-----+-----+-----+-----+-----+   --- } 36¨
     |     | 17  | 34  | 35  | 58  | 59  |     |     |     |     |    |
     +  6  +-----+-----+-----+-----+-----+-----+-----+-----+-----+   19¨
     |     | 18  | 36  | 37  | 60  | 61  |     | 90  |     |     |    |
-----+-----+-----+-----+-----+-----+-----+-----+-----+-----+-----+   ---  
     |  6¤ | 12¤ | 12¤ | 12¤ | 12¤ | 12¤ | 12¤ | 12¤ | 12¤ | 12¤
     |  6¤ |-- {24¤} --| 12¤ |-- {24¤} --| 12¤ |-- {24¤} --| 12¤ |
 5x6 |------ 30¤ ------|
 7x6 |--------- 42¤ ---------|
11x6 |--------------- 66¤ ---------------|
13x6 |------------------ 78¤ ------------------|
17x6 |------------------------- 102¤ ----------------------|
19x6 |---------------------------- 114¤ -------------------------|

Sedangkan angka 102 akan merupakan titik temu yang berada batas angka 2 dan 3 pada layar-3 dimana dia juga adalah gabungan tiga (3) angka dengan angka dua (2) sebagai pangkat 10 nya dan tiga (3) sebagai jumlahnya: 1+0+2.

True Prime Pairs:
(5,7), (11,13), (17,19)

layer| 1st |      2nd        |                3rd                |
-----+-----+-----+-----+-----+-----+-----+-----+-----+-----+-----+   ---
     |     |  7  | 19  | 38  |     |     |     |     |     |     |    |  
     +  1  +-----+-----+-----+-----+-----+-----+-----+-----+-----+    5¨
     |     |  8  | 20  | 39  |     |     |     |     |     |     |    |
  1  +-----+-----+-----+-----+-----+-----+-----+-----+-----+-----+   --- } 12¨
     |     |  9  | 21  | 40  |     |     |     |     |     | 101 |    |
     + {2} +-----+-----+-----+-----+-----+-----+-----+-----+-----+    7¨
     |     | 10  | 22  | 41  |     |     |     |{102}|     |     |    |
-----+-----+-----+-----+-----+-----+-----+-----+-----+-----+-----+   ---
     |     | 11  | 23  | 42  |     |     |     |     |     |     |    |
     + {3} +-----+-----+-----+-----+-----+-----+-----+-----+-----+   11¨
     |     | 12  | 24  | 25  |     |     |     |     |     |     |    |
  2  +-----+-----+-----+-----+-----+-----+-----+-----+-----+-----+   --- } {24¨}
     |     | 13  | 26  | 27  | 50  | 51  |     |     |{111}|     |    |
     + {4} +-----+-----+-----+-----+-----+-----+-----+-----+-----+   13¨
     |     | 14  | 28  | 29  | 52  | 53  |     |     |     |     |    |
-----+-----+-----+-----+-----+-----+-----+-----+-----+-----+-----+   ---
     |     | 15  | 30  | 31  | 54  | 55  |     |     |     |     |    |
     +  5  +-----+-----+-----+-----+-----+-----+-----+-----+-----+   17¨
     |     | 16  | 32  | 33  | 56  | 57  |     |     |     |     |    |
  3  +-----+-----+-----+-----+-----+-----+-----+-----+-----+-----+   --- } 36¨
     |     | 17  | 34  | 35  | 58  | 59  |     |     |     |     |    |
     +  6  +-----+-----+-----+-----+-----+-----+-----+-----+-----+   19¨
     |     | 18  | 36  | 36  | 60  | 61  |     | 90  |     |     |    |
-----+-----+-----+-----+-----+-----+-----+-----+-----+-----+-----+   ---  
     |  6¤ | 12¤ | 12¤ | 12¤ | 12¤ | 12¤ | 12¤ | 12¤ | 12¤ | 12¤
     |  6¤ |-- {24¤} --| 12¤ |-- {24¤} --| 12¤ |-- {24¤} --| 12¤ |
 5x6 |------ 30¤ ------|
 7x6 |--------- 42¤ ---------|
11x6 |--------------- 66¤ ---------------|
13x6 |------------------ 78¤ ------------------|
17x6 |------------------------- 102¤ ----------------------|
19x6 |---------------------------- 114¤ -------------------------|

Dengan prinsip yang sama maka kita dapat tentukan posisi angka yang kita bahas yaitu 111 dimana dia akan berada di batas antara angka 3 dan 4 dan angka 101 dan 102

Hasilnya seperti yang Anda lihat, 111 berada tepat pada batas 11 dan 13 dari True Prime Pairs sehingga disini kita dapatkan formasinya sebagai jumlah objek dari angka 12.

True Prime Pairs:
(5,7), (11,13), (17,19)

layer| 1st |      2nd        |                3rd                |
-----+-----+-----+-----+-----+-----+-----+-----+-----+-----+-----+   ---
     |     |  7  | 19  | 38  |     |     |     |     |     |     |    |  
     +  1  +-----+-----+-----+-----+-----+-----+-----+-----+-----+    5¨
     |     |  8  | 20  | 39  |     |     |     |     |     |     |    |
  1  +-----+-----+-----+-----+-----+-----+-----+-----+-----+-----+   --- } 12¨
     |     |  9  | 21  | 40  |     |     |     |     |     | 101 |    |
     + {2} +-----+-----+-----+-----+-----+-----+-----+-----+-----+    7¨
     |     | 10  | 22  | 41  |     |     |     | 102 | 103 | 104 |    |
-----+-----+-----+-----+-----+-----+-----+-----+-----+-----+-----+   ---
     |     | 11  | 23  | 42  |     |     |     | 105 | 106 | 107 |    |
     + {3} +-----+-----+-----+-----+-----+-----+-----+-----+-----+   11¨
     |     | 12  | 24  | 25  |     |     |     | 108 | 109 | 110 |    |
  2  +-----+-----+-----+-----+-----+-----+-----+-----+-----+-----+   --- } {24¨}
     |     | 13  | 26  | 27  | 50  | 51  |     |     | 111 |{112}|    |
     + {4} +-----+-----+-----+-----+-----+-----+-----+-----+-----+   13¨
     |     | 14  | 28  | 29  | 52  | 53  |     |     | 113 | 114 |    |
-----+-----+-----+-----+-----+-----+-----+-----+-----+-----+-----+   ---
     |     | 15  | 30  | 31  | 54  | 55  |     |     |     |     |    |
     +  5  +-----+-----+-----+-----+-----+-----+-----+-----+-----+   17¨
     |     | 16  | 32  | 33  | 56  | 57  |     |     |     |     |    |
  3  +-----+-----+-----+-----+-----+-----+-----+-----+-----+-----+   --- } 36¨
     |     | 17  | 34  | 35  | 58  | 59  |     |     |     |     |    |
     +  6  +-----+-----+-----+-----+-----+-----+-----+-----+-----+   19¨
     |     | 18  | 36  | 37  | 60  | 61  |     | 90  |     |     |    |
-----+-----+-----+-----+-----+-----+-----+-----+-----+-----+-----+   ---  
     |  6¤ | 12¤ | 12¤ | 12¤ | 12¤ | 12¤ | 12¤ | 12¤ | 12¤ | 12¤
     |  6¤ |-- {24¤} --| 12¤ |-- {24¤} --| 12¤ |-- {24¤} --| 12¤ |
 5x6 |------ 30¤ ------|
 7x6 |--------- 42¤ ---------|
11x6 |--------------- 66¤ ---------------|
13x6 |------------------ 78¤ ------------------|
17x6 |------------------------- 102¤ ----------------------|
19x6 |---------------------------- 114¤ -------------------------|

Untuk ketahui akurasi dari skema angka² ini kita perlu membandingkan dengan referensi yang dapat dijadikan rujukan, utamanya yang berhubungan langsung dengan alam secara astrologi.

Chart

Dengan tujuan di atas saya dapatkan skema seperti dibawah ini. Anda bisa pelajari detilnya dengan menelusuri pencaharian dengan kata kunci: Square of Nine:

Skema dibawah ini memperlihatkan siklus pertahun berupa penanggalan. Anda bisa dapatkan dia dengan menelusuri pencaharian dengan kata kunci: Gann Wheel:

Dengan batas penanggalan pada chart ini maka saya simpulkan bahwa angka 21/6 terwakili oleh penjumlahan angka 1 ke 6. Namun sisa angka² belum bisa ditentukan karena masih samar.

Kesulitan ini karena jika kita perhatikan walaupun kedua chart ambil batas pada angka tertentu yaitu 169 dan 360, tapi angka² membesar dan berputar dengan skema yang sama.

Jadi seolah jika diteruskan akan tetap begitu seterusnya tanpa akan ada hentinya. Berdasarkan prinsip formasi simetris (36,36) dari True Prime Pairs maka hal ini merupakan suatu kontradiksi.

Sampai tahap ini kita dapatkan bahwa angka 114 tidak berada di ujung, ini adalah salah satu yang menunjukkan dimana angka² itu membesar dengan skema yang tidak sama.

Logisnya kita ambil dari alam bentuk yang melingkar seperti chart ini misalnya rumah laba², kan seluas apapun dia keliling buat itu rumahnya toh akan berhenti. Semua laba² bikin rumah seperti itu. Mana ada laba² yang buat rumahnya itu sampai keliling hutan ya gak..

Misal kita ambil alam semesta. Dia diketahui terus melebar tapi toh sistem tata surya ini semua planet mereka stabil dan bergerak teratur berputar pada orbitnya masing².

Alam ini semua bekerja seperti itu. Satu saja tidak begitu maka kacau jadinya. Jadi karena basisnya dari alam maka sistem angka di chart² tadi mestinya juga begitu.

Berarti ada yang gak beres disini. Apa itu?
Nah silahkan ikuti selanjutnya.

Orientasi

Filosofinya adalah sama seperti Sistem DNA di tubuh kita. Dimana sel terus berproduksi sehingga telur yang dibuahi sperma membesar segede bayi kemudian jadi anak² dan tumbuh dewasa.

Tapi kan suatu saat berhenti tumbuh gak jadi raksasa.
Jadi seharusnya ada titik² tertentu dimana dia akan menuju posisi ini.

Sebagai ilustrasinya saya pikir tidak ada contoh yang lebih bagus dari pada fenomena mudik yang menjadi ciri khas bangsa kita. Apa pernah berjuang dengan keluarga seperti ini?

Yang pasti satu²nya cara agar mudik ini bisa stabil adalah angkut semua. Seperti contoh di bawah ini. Mereka juga mudik merayakan Imlek. Jika perlu berdiri tak masalah yang penting keangkut.

Jelas disini tidak semua orang akan dapat posisi bangku sesuai maunya, karena rebutan antara posisi yang diinginkan dengan yang bawa keluarga, mereka ingin tetap berkumpul bangkunya..

Disini saya mulai berpikir ke arah bentuk yang bukan berupa lingkaran maupun spiral. Angka² bergerak melingkar dan berbaris tapi saya punya dugaan kuat mereka ini ada tujuannya.

Nah ini terjawab dengan susunan bilangan prima pada hexagon seperti tampak berikut ini. Anda bisa dapatkan detilnya dengan menelusuri kata kunci Ulam Prime Hexagon.

Sejauh yang saya dapat, skema dibawah ini adalah yang paling rasional. Anda bisa dapatkan dia dengan menelusuri pencaharian dengan kata kunci: The Hexagon Chart:

Sebenarnya dia bahas soal market namun skema dari angka² yang tercantum mengarah ke apa yang sudah kita bahas di atas utamanya yang berhubungan dengan 101, 192, dan 619.

  1. Angka proses 96 ada di ujung angka 1 dan urut 96,68,73,74,1 dalam sebidang,
  2. Angka (1,9,2) berada dalam satu segitiga yang tidak terpisah oleh angka lain,
  3. Angka 6, 18, 36, 60, 90 atau 91 - 1, 126, 168 atau 100 + 68, dan 6³ atau 216,
  4. Angka (6,1,9) ada pada satu garis dengan 43, 101, 139 dan 17² atau 289.
Mengapa skema ini bisa banyak memiliki kecocokan?


Menurut saya selain karena basis dari penempatan angka²nya adalah astrologi maka formasinya ini mewakili banyak fenomena alam lainnya, minimal ada tiga (3) disini.

Perhatikan bahwa angka² berputar spiral seperti rumah laba², berbaris seperti semut dan akhirnya berbentuk hexagon sarang lebah. Semua ini adalah prinsip sebaran bilangan² prima

Jadi skema angka² sebenarnya ada pada cara mereka hidup. Ini akan menjadi sentral dari projek ini. Salah satu contohnya saya akan uraikan bagaimana solusi dari formasi mudik tadi.

Realisasi

Sekarang Anda bayangkan sekelompok orang yang sudah siap mental rebutan tempat untuk mudik, sebagian besar bawa keluarga jadi angka nya urut dari 1 sd 114 sesuai chart:

1,2,3,4,5,6
7,8,9,10,11,12,13,14,15,16,17,18
19,20,21,22,23,24,25,26,27,28,29,30,31,32,33,34,35,36
37,38,39,40,41,42,43,44,45,46,47,48,50,51,52,53,54,55,56,57,58,59,60
61,62,63,64,65,66,67,68,69,70,71,72,73,74,75,76,77,78,79,80,81,...,90
91,92,93,94,95,96,97,98,99,100,101,102,103,104,105,106,107,108,...,114

Tapi mereka itu tidak sama kekuatannya, ada yang muda, ada ibu² bawa bayi, juga yang nenek², dan ada yang punya kemauan kuat untuk sejajar bangkunya sesuai chart:

7,38,93
8,21,40,65,96
9,42,99
10,24,44,70,102
11,46,105
12,27,45,70,108
13,50,111
14,30,52,80,114
15,54
16,33,56,85
17,58
18,36,60,90

Nah silahkan Anda simulasi bagaimana akhirnya posisi mereka. Tak perlu pakai rumus, patokan adalah berpijak pada kondisi yang senatural dan selogis mungkin.

Dengan merujuk diagonal angka sembilan (9) pada maka saya simpulkan bahwa angka 25 dan 49 pada chart Square of Nine terwakili oleh angka 18+25 atau 43, dan 18+49 atau 67.

Disini terlihat bahwa 43 berada segaris dengan 60, dengan prinsip yang sama kita bisa tentukan angka 18+81 atau 99 berada segaris dengan 90. Ini akan sesuai dengan angka 101.

True Prime Pairs:
(5,7), (11,13), (17,19)

layer| 1st |      2nd        |                3rd                |
-----+-----+-----+-----+-----+-----+-----+-----+-----+-----+-----+   ---
     |     |  7  | 19  | 38  |     |     |     |     |     |     |    |  
     +  1  +-----+-----+-----+-----+-----+-----+-----+-----+-----+    5¨
     |     |  8  | 20  | 39  |     |     |     |     |     |     |    |
  1  +-----+-----+-----+-----+-----+-----+-----+-----+-----+-----+   --- } 12¨
     |     | {9} | 21  | 40  |{43} |{67} |     | {99}| 100 | 101 |    |
     +  2  +-----+-----+-----+-----+-----+-----+-----+-----+-----+    7¨
     |     | 10  | 22  | 41  |     |     |     | 102 | 103 | 104 |    |
-----+-----+-----+-----+-----+-----+-----+-----+-----+-----+-----+   ---
     |     | 11  | 23  | 42  |     |     |     | 105 | 106 | 107 |    |
     +  3  +-----+-----+-----+-----+-----+-----+-----+-----+-----+   11¨
     |     | 12  | 24  | 25  |     |     |     | 108 | 109 | 110 |    |
  2  +-----+-----+-----+-----+-----+-----+-----+-----+-----+-----+   --- } 24¨
     |     | 13  | 26  | 27  | 50  | 51  |     |     | 111 | 112 |    |
     +  4  +-----+-----+-----+-----+-----+-----+-----+-----+-----+   13¨
     |     | 14  | 28  | 29  | 52  | 53  |     |     | 113 | 114 |    |
-----+-----+-----+-----+-----+-----+-----+-----+-----+-----+-----+   ---
     |     | 15  | 30  | 31  | 54  | 55  |     |     |     |     |    |
     +  5  +-----+-----+-----+-----+-----+-----+-----+-----+-----+   17¨
     |     | 16  | 32  | 33  | 56  | 57  |     |     |     |     |    |
  3  +-----+-----+-----+-----+-----+-----+-----+-----+-----+-----+   --- } 36¨
     |     | 17  | 34  | 35  | 58  | 59  |     |     |     |     |    |
     +  6  +-----+-----+-----+-----+-----+-----+-----+-----+-----+   19¨
     |     | 18  | 36  | 37  | 60  | 61  |     | 90  |     |     |    |
-----+-----+-----+-----+-----+-----+-----+-----+-----+-----+-----+   ---  
  ∑  | 21  |     |     |     |     |     |     |     |     |     | 1729

Disini kita bisa masukan angka² lain. Yaitu 44 ke 49 via 50 dan 51, 62 ke 73 via 67, dan 93 ke 98 via 92 dan 99. Dengan demikian akan tersisa angka² dari 73 ke 90 untuk ditempatkan.

True Prime Pairs:
(5,7), (11,13), (17,19)

layer| 1st |      2nd        |                3rd                |
-----+-----+-----+-----+-----+-----+-----+-----+-----+-----+-----+   ---
     |     |  7  | 19  | 38  |{62} | 63  | 64  |{93} | 94  | 95  |    |  
     +  1  +-----+-----+-----+-----+-----+-----+-----+-----+-----+    5¨
     |     |  8  | 20  | 39  | 65  | 66  | 68  | 96  | 97  |{98} |    |
  1  +-----+-----+-----+-----+-----+-----+-----+-----+-----+-----+   --- } 12¨
     |     | {9} | 21  | 40  | 43  | 67  | 69  | 99  | 100 | 101 |    |
     +  2  +-----+-----+-----+-----+-----+-----+-----+-----+-----+    7¨
     |     | 10  |{22} | 41  |{44} | 45  | 70  | 102 | 103 | 104 |    |
-----+-----+-----+-----+-----+-----+-----+-----+-----+-----+-----+   ---
     |     | 11  | 23  | 42  | 46  | 47  | 71  | 105 | 106 | 107 |    |
     +  3  +-----+-----+-----+-----+-----+-----+-----+-----+-----+   11¨
     |     | 12  | 24  | 25  | 48  |{49} | 72  | 108 | 109 | 110 |    |
  2  +-----+-----+-----+-----+-----+-----+-----+-----+-----+-----+   --- } 24¨
     |     | 13  | 26  | 27  | 50  | 51  |{73} |     | 111 | 112 |    |
     +  4  +-----+-----+-----+-----+-----+-----+-----+-----+-----+   13¨
     |     | 14  | 28  | 29  | 52  | 53  |     |     | 113 | 114 |    |
-----+-----+-----+-----+-----+-----+-----+-----+-----+-----+-----+   ---
     |     | 15  | 30  | 31  | 54  | 55  |     |     |     |     |    |
     +  5  +-----+-----+-----+-----+-----+-----+-----+-----+-----+   17¨
     |     | 16  | 32  | 33  | 56  | 57  |     |     |     |     |    |
  3  +-----+-----+-----+-----+-----+-----+-----+-----+-----+-----+   --- } 36¨
     |     | 17  | 34  | 35  | 58  | 59  |     |     |     |     |    |
     + {6} +-----+-----+-----+-----+-----+-----+-----+-----+-----+   19¨
     |     | 18  | 36  | 37  | 60  | 61  |     | 90  | 91  |{92} |    |
-----+-----+-----+-----+-----+-----+-----+-----+-----+-----+-----+   ---  
  ∑  |{21} |     |     |     |     |     |     |     |     |     | 1729

Disini posisi 68 dan 69 sangat esensial mengantarkan angka 96,68,73,74 untuk secara urut berada dalam satu (1) bidang sesuai dengan chart sehingga 73 dan 74 berada sejajar.

True Prime Pairs:
(5,7), (11,13), (17,19)

layer| 1st |      2nd        |                3rd                |
-----+-----+-----+-----+-----+-----+-----+-----+-----+-----+-----+   ---
     |     |  7  | 19  | 38  | 62  | 63  | 64  | 93  | 94  | 95  |    |  
     +  1  +-----+-----+-----+-----+-----+-----+-----+-----+-----+    5¨
     |     |  8  | 20  | 39  | 65  | 66  |{68} |{96} | 97  | 98  |    |
  1  +-----+-----+-----+-----+-----+-----+-----+-----+-----+-----+   --- } 12¨
     |     |  9  | 21  | 40  | 43  | 67  | 69  | 99  | 100 | 101 |    |
     +  2  +-----+-----+-----+-----+-----+-----+-----+-----+-----+    7¨
     |     | 10  | 22  | 41  | 44  | 45  | 70  | 102 | 103 | 104 |    |
-----+-----+-----+-----+-----+-----+-----+-----+-----+-----+-----+   ---
     |     | 11  | 23  | 42  | 46  | 47  | 71  | 105 | 106 | 107 |    |
     +  3  +-----+-----+-----+-----+-----+-----+-----+-----+-----+   11¨
     |     | 12  | 24  | 25  | 48  | 49  | 72  | 108 | 109 | 110 |    |
  2  +-----+-----+-----+-----+-----+-----+-----+-----+-----+-----+   --- } 24¨
     |     | 13  | 26  | 27  | 50  | 51  |{73} |{74} | 111 | 112 |    |
     +  4  +-----+-----+-----+-----+-----+-----+-----+-----+-----+   13¨
     |     | 14  | 28  | 29  | 52  | 53  |     |     | 113 | 114 |    |
-----+-----+-----+-----+-----+-----+-----+-----+-----+-----+-----+   ---
     |     | 15  | 30  | 31  | 54  | 55  |     |     |     |     |    |
     +  5  +-----+-----+-----+-----+-----+-----+-----+-----+-----+   17¨
     |     | 16  | 32  | 33  | 56  | 57  |     |     |     |     |    |
  3  +-----+-----+-----+-----+-----+-----+-----+-----+-----+-----+   --- } 36¨
     |     | 17  | 34  | 35  | 58  | 59  |     |     |     |     |    |
     +  6  +-----+-----+-----+-----+-----+-----+-----+-----+-----+   19¨
     |     | 18  | 36  | 37  | 60  | 61  |     | 90  | 91  | 92  |    |
-----+-----+-----+-----+-----+-----+-----+-----+-----+-----+-----+   ---  
  ∑  | 21  |     |     |     |     |     |     |     |     |     | 1729

Maka jika Anda sama dengan saya hasilnya (75,76) juga sejajar 2 kotak, sisanya drastis 4 kotak sampai ujung sehingga membentuk bidang persegi, ini merupakan kumpulan yang terbanyak.

True Prime Pairs:
(5,7), (11,13), (17,19)

Description
===========
Getting result within a huge package (5 to 19) by spreading (11)
the untouched objects (7) and tunneling (13) them in to a definite scheme (17).

Compositions
============

layer| 1st |       2nd       |                3rd                |∑(2,3)
-----+-----+-----+-----+-----+-----+-----+-----+-----+-----+-----+------     ---
     |     |  7  |{19} | 38  | 62  | 63  | 64  | 93  | 94  | 95  | 139        |
  i  +  1  +-----+-----+-----+-----+-----+-----+-----+-----+-----+------      5¨
     |     |  8  | 20  | 39  | 65  | 66  | 68  | 96  | 97  | 98  |            |
-----+-----+-----+-----+-----+-----+-----+-----+-----+-----+-----+------     ---
     |     |  9  | 21  | 40  |{43} | 67  | 69  | 99  | 100 | 101 | 286        |
     +  2  +-----+-----+-----+-----+-----+-----+-----+-----+-----+------      7¨
     |     | 10  | 22  | 41  | 44  | 45  | 70  | 102 | 103 | 104 |            |
  q  +-----+-----+-----+-----+-----+-----+-----+-----+-----+-----+------     ---
     |     | 11  | 23  | 42  | 46  | 47  |{71} | 105 | 106 | 107 | 114        |
     +  3  +-----+-----+-----+-----+-----+-----+-----+-----+-----+------     11¨
     |     | 12  | 24  | 25  | 48  | 49  | 72  | 108 | 109 | 110 |            |
-----+-----+-----+-----+-----+-----+-----+-----+-----+-----+-----+------     ---
     |     | 13  | 26  | 27  | 50  | 51  | 73  | 74  | 111 | 112 | 247        |
     +  4  +-----+-----+-----+-----+-----+-----+-----+-----+-----+------     13¨
     |     | 14  | 28  | 29  | 52  | 53  | 75  | 76  | 113 | 114 |            |
  r  +-----+-----+-----+-----+-----+-----+-----+-----+-----+-----+------     ---
     |     | 15  | 30  | 31  | 54  | 55  | 77  | 78  | 79  | 80  | 157        |
     +  5  +-----+-----+-----+-----+-----+-----+-----+-----+-----+------    {17¨}
     |     | 16  | 32  | 33  | 56  | 57  | 81  | 82  | 83  | 84  |            |
-----+-----+-----+-----+-----+-----+-----+-----+-----+-----+-----+------     ---
     |     | 17  | 34  | 35  | 58  | 59  | 85  | 86  | 87  | 88  | 786        |
  o  +  6  +-----+-----+-----+-----+-----+-----+-----+-----+-----+------     19¨
     |     | 18  | 36  | 37  | 60  | 61  | 89  | 90  | 91  |{92} |            |
-----+-----+-----+-----+-----+-----+-----+-----+-----+-----+-----+------     ---
  ∑  | {21}| 150 |     |     |     |     |     |     |     |     | 1729

     |--------------------------------------------------- 16¨ ---|
     |--------------------------------------- 15¨ ---|
     |--------------------------- 14¨ ---|
     |--------------- 13¨ ---|
     |-- {12¨} --|

Jika Anda jeli maka pemetaan Angka Chart dengan basis True Prime Pairs ini akan nampak kaitan dengan Skema-12 yaitu berupa proses transformasi 12 ke 21 via 13 ke 16 dan 19 ke 114.

Jadi Anda bisa lihat bahwa semua penempatan angka² ini adalah presisi dimana skema in-out dari bilangan² berlangsung pada setiap angka dari awal sampai akhir.

Pada dasarnya metoda projek dilakukan seperti ini, jika suatu tema tidak cocok maka dia akan terasa ganjil atau gak nyambung. Jadi solusinya sundul aja tempat lain sampai nyambung.

Nah sekarang bagaimana supaya tahu bahwa skema angka² ini sudah nyambung atau belum?

Untuk menjawabnya maka kita harus bahas satu demi satu. Karenanya kita akan petakan terlebih dahulu bagaimana struktur pembahasan yang akan dilakukan.

Bagan

Bicara tentang struktur atau bagan tentu tak lepas dari property dari objek. Maka hal yang paling pertama harus kita bahas tentunya adalah peta kekuatan dari masing² angka ini.

Prinsipnya adalah bagaimana basis algoritmanya itu sehingga dapat dijadikan dasar representasi alamiah (nature) yang saling mendukung dengan chart² astrologi tadi.

Kekuatan ini dapat dijelaskan dengan chart tentang polarisasi angka² seperti yang tampak di bawah ini. Anda bisa telusuri via kata kunci Finding Number in the Hexagon.

Secara umum skema ini dapat dijelaskan sebagai berikut:

Manuver angka enam (6) ini menimbulkan vektor antara kedua formasi berupa pengaruh vektor 71 pada angka dua (2) dan tiga (3).
(6x(6+6))/(6+(6x6)) = 72/42 = 36/21 = 12/7 = 1,7142857
Dengan demikian setiap angka berada pada Kelompok Polaritas dimana pola enam (6) siklus berulang pada angka sembilanbelas (19), empatpuluh tiga (43) dan tujuhpuluh satu (71).


Kesimpulannya pada skema in-out ini terjadi arah bolak-balik pada formasi angka². Nah kita akan bahas apa sebenarnya yang menjadi alasan kuat sehingga harus berlangsung seperti itu.

Dari Skema-12 yang kita sudah petakan ke 114 angka tampak bahwa skema besarnya adalah 19 ke 43 via tujuhbelas (17) yang berhujung pada polarisasi 43 dan 71 ke angka 114:

d(19+43) = d(1+7) = d(71) = d(17)
Disini kita bisa tarik kesimpulan bahwa skema (in-out) pada True Prime Pairs adalah 12 ke 17. Sedangkan 17 ke 29 adalah proses yang menginisiasi titik balik ke 1 dan 2 di angka 5 dan 7.
29 - 17 = 12 = 5 + 7
Untuk menguji akurasinya maka disini kita perlu bandingkan dengan berbagai referensi yang berkaitan dengan struktur bilangan utamanya tentu saja distribusi dari bilangan² prima.


Berikut ini saya inventarisir apa saja kaitan yang penting untuk menjasi topik bahasan:

  1. Walaupun sudah cukup membantu namun polaritas angka² ini masih samar karena disitu kekuatan polaritas setiap angka dibuat sama, tidak ada berapa besar kekuatan masing².
  2. Dibanding posisi sebenarnya pada chart maka ada tiga angka yang sangat kuat merebut dan mempertahankan tempat yaitu 19, 43 dan 71. Mengapa ketiga (3) angka ini bisa strong?
  3. Jumlah 43 dan 71 tepat 114. Skemanya mulai dari 1 ke 19, 19 ke 43, 43 ke 71, dan 71 ke 114. Antara 71 dan 114 ada 111. Bagaimana algoritmanya sehingga itu terjadi?
  4. Seperti sudah selintas dibahas, bidang persegi di ujung ini adalah kumpulan terbanyak. Pilotnya ternyata angka 77. Nah bagaimana pula ini algoritmanya?
  5. Ada tiga (3) skema utama yaitu: 12 ke 19, 19 ke 17, 17 ke 12 semuanya mengarah ke satu angka yaitu angka tujuhbelas (17). Ada apa dengan 17 ini?

Finalisasi

Nah kita akan bahas sampai ke detilnya. Singkatnya polaritas ini dipetakan dengan menguraikan enam (6) siklus berulang tadi mengikuti bentuk hexagon dari model yang kita sudah bahas.


Sesuai uraian tentang subjek maka enam (6) siklus ini kita susun via Metoda OOP sebagai skema 12 ke 17 pada True Prime Pairs dimana kita sudah bahas tentang formasi objek:

Detilnya saya bahas terpisah dimana kita akan sampai pada korelasi antara 11 ke 23, polarisasi 19 ke 43 dan skema in-out dari formasi 17 ke 29 dan 29 ke 30 seperti berikut di bawah ini:

29 + 48 + 43 = 120 = (5 + 7) x 10
True Prime Pairs:
(5,7), (11,13), (17,19)

                         |------ 48 ----|-- {30}--|-- 61 ---|
+----+----+----+----+----+----+----+----+----+----+----+----+
|  5'|  7'| 11'| 13'| 17'| 19'|{17}| 12*| 11 | 19 | 18*| 43 |
+----+----+----+----+----+----+----+----+----+----+----+----+
|---------36'-------|---36'---|-- {29}--|----- 48 -----| 43 |

Berdasarkan konfigurasi hexagon ini kita akan sampai pada pemetaan berupa matriks 6x6 dari formasi angka 66 seperti yang tampak pada gambar berikut di bawah ini:

Formasi ini sekaligus merupakan representasi dari angka batas 7, 13 dan 19 sehingga otomatis merupakan konfigurasi angka 17 dan 29 seperti yang sudah dijelaskan sebelumnya.

Dengan kesimpulan ini maka skema angka² pada kedua chart saya pakai sebagai basis formasi 111+3 dengan penerapan pada Skema (3) Tiga Layar:

Formulasi

Filosofi ini akan kita gunakan pada Sistem Tata Surya guna mendapatkan konfigurasi terukur (111) dari Skema-12 yaitu melalui format susunan ulang (rekombinasi) 1+1+1=1+2=3.

Konfigurasi ini kita petakan sesuai komposisi 114 angka sedemikian sehingga semua layar terkoneksi online. Pada project ini kita lakukan dalam format json atau xml.

Proses ini diatur seluruhnya via karakter dari angka dasar secara unik ke 114 repository.

114th prime = 619 = 6 & 19 » 6 x 19 = 6 x (1+6+(6+6)) = 6 + 36 + 72 = 114
  • Konfigurasi 6 repository pada layar-1 dipetakan dari karakter angka-1 di: Pratinjau,
  • Konfigurasi 36 repository pada layar-2 dipetakan dari karakter angka-2 di: Pola Dasar,
  • Konfigurasi 72 repository pada layar-3 dipetakan dari karakter angka-3 di: Bagan Kerja.
Maka realisasinya bisa bermacam, mulai dari membuat sendiri berupa paket, menyusun sejumlah repository sebagai sub-modul, sampai menutupi sisanya dengan salin dari sumber² lain.


Dengan demikian bahasan tiap angka akan dituangkan secara berjenjang disesuaikan dengan karakter dan objeknya masing². Sebagai ilustrasinya berikut ini langkah² yang diterapkan:

  • Formasi objek mempunyai halaman pembukaan seperti yang Anda sedang baca ini,
  • Detil perhitungan dari polarisasi ke formasi objek dibahas di halaman terpisah,
  • Formasi dari tiap² objek akan ditempatkan pada repository yang diwakili.
Selanjutnya saya akan uraikan bentuk susunan dalam pembahasannya.

Skema

Seperti yang Anda bisa lihat, tujuan bahwa polaritas yang saling berlawanan dengan proses yang terjadi sebelumnya ini secara prinsip adalah untuk menjaga kestabilan.

Sederhananya adalah misalkan Anda harus susun buku yang begitu banyak sehingga bertumpuk². Maka akan ada yang harus disusun terbalik supaya semuanya gak jatuh berantakan.

Konfigurasi ini kita mulai dari Skema-12 berdasarkan angka silang 43 berupa susunan polarisasi 12 ke 17 dan 17 ke 29 dalam empat (4) kelompok yang masing² diproses dalam tiga (3) tahap:

Konsep ini akan saya kembangkan lebih lanjut dimana dia akan mengantarkan kita ke prinsip anti paralel pada Sistem DNA yaitu: 5‘ dan 3‘ dengan pasangannya 3‘ dan 5‘.

Singkatnya skema 5‘ dan 3‘ pada True Prime Pairs diwakili oleh dua angka yang merupakan jumlah dari lima (5) angka pertama yaitu limapuluh tiga (53):

5 + 7 + 11 + 13 + 17 = 12 + 24 + 17 = 36 + 17 = 53 = 5‘ & 3‘
True Prime Pairs:
(5,7), (11,13), (17,19)

layer|  i  |   f
-----+-----+-------
     | {1} |  5
  1  +-----+      } 12
     | {2} |  7
-----+-----+-------
     | {3} | 11
  2  +-----+      } 24
     | {4} | 13
-----+-----+-------
     | {5} | 17
  3  +-----+      } 36
     |  6  | 19
-----+-----+-------

Disini lagi² bisa Anda lihat bagaimana peran vital dari angka 17 dalam skema in-out.
Nah bagaimana dengan pasangannya yaitu 3‘ dan 5‘, dimana angka 35 nya?

Silahkan ikuti selanjutnya.

Polarisasi

Skema pemetaan ini akan kita bahas detil kaitannya dengan Sistem DNA dimana ternyata formasi output ketiga layar (1 ke 3) dari input di angka 10 tadi terwakili oleh formasi 13 ke 17 seperti ini:

Untuk itu kita perlu bahas cara menampilkan proses yang terjadi pada 114 angka² ini. Dimana kita petakan komposisi In/Out (IO) dari titik² input dan ouput pada masing² objek.

Nah tigapuluh lima (35) ini ada di angka 17 pada hexagon maka dia merupakan skema 3‘ dan 5‘. Namun hanya berupa pasangan in-out dari 5‘ dan 3‘ karena prosesnya berlanjut ke 50 dan 68.

Seperti sudah diuraikan sebelumnya pada struktur hexagon pada angka 50 ada 68 dan 86 dimana 22 selisihnya akan menjadi basis dari siklus 25 ke 43 dan 43 ke 71 sampai ke angka 114.

Dari batas² angka yang menjadi patokan yaitu 35, 43, 50 dan 68 ini maka dengan prinsip serupa kita dapat kelompokkan angka² berdasarkan urutan dari prosesnya sebagai berikut:

  1. input (12) mewakili polarisasi 12 via 1, 2 dan 11
  2. query (15) mewakili polarisasi 15 via 12, 13 dan 14
  3. result (19) mewakili polarisasi 15 ke 16 dan 16 ke 17
  4. output (22) mewakili polarisasi 17 ke 29 kembali ke 12
Karena basis 18 ke 30 adalah tujuhbelas (17) dan duapuluh sembilan (29), sedangkan basis 69 objek dari 29 adalah enampuluh delapan (68) maka jumlah karakter semuanya akan ada 114:
Input (12) + Query (15) + Result (19) + Ouput (22) = Total 68 Pages


Hasilnya angka² akan tersusun dalam formasi delapanbelas (18) sampai duapuluh sembilan (29) via angka silang 43 ke 26 dan 50 ke 16. Susunan ini saya terapkan berupa halaman² berikut:

12 + (15 + 19) + 22 = (12 + 34) + 22 = 46 + 22 = 68

Chetabahana Project

1: Site
2: Main
3: Project
4: Pratinjau
5: Pola Dasar
6: Bagan Kerja
7: Field Tutorial
8: Cloud Site API
9: Google Ads API
10: Cloud Tasks API
11: Google Trends API
{12}: Basis Implementasi

Daftar Isi

13: Beranda
14: Dunia Internet
    18: Situs Online
    19: Project Online
    20: Apa itu GitHub
15: Programming
    21: Cara Daftar
        30: Personal
        31: Organisasi
    22: Implementasi
        32: GitHub API
        33: Fitur GitHub
    23: Kenapa GitHub
        34: GitHub Actions
        35: Metoda GitHub
16: Publishing
    24: Program
        36: Skema
        37: API v3
       {38}: API v4
    25: Optimasi
        39: Form
        40: Plugin
        41: Redirect
        42: Sub Modul
        43: Situs GitHub
    26: Collections
        44: Jekyll/Liquid
        45: Size
        46: Hooks
        47: Big Size
        48: Interface
        49: Branching
        50: Application
{17}: Package
    27: Bagan
        51: Attribute
        52: Artifacts
        53: Method
        54: Model
        55: Trace
        56: Track
    28: Diagram
        57: Flowchart
        58: Sequence
        59: Grammar
        60: Channel
        61: Route
        62: Tree
   {29}:Mapping
        63: Sizing
        64: Sorting
        65: Listener
        66: Looping
        67: Capturing
       {68}:Directions

Dari angka 13 sd 29 akan ada tepat 17 angka. Kita silang ke 29 di 50 ke 10, maka jika kita hitung mulai angka 1 di 30 sd 9 di 38, lanjut 10 di 17, 11 di 27, dan 12 di 51 akan berujung 29 di 68.

Demikian juga jika 17 dilanjut angka 18 di 39 maka berujung 29 di 50. Silang 17 dan 29 ini menjadi signifikan karena pada prime hexagon angka 50 dan 68 ada di kotak yang sama.

Jadi keduanya hanya akan bertemu di dua (2) angka yaitu angka 17 dan 27 jika dihitung banyak angkanya adalah 10 plus 1 atau 11 karena selisihnya adalah sepuluh (10).

27 - 17 = 10 = 11 - 1


Kekurangan komposisi di dua (2) angka ini ditutup oleh Skema-12 yaitu formasi dobel helix dari angka 1 sd 12 berlaku input ke angka dua (2) dari rangkap satu (1) atau sebelas (11).

Φ(12) + 11 = Φ(10+2) + 11 = 10² + 11 = 111


Skema inilah yang saya maksud dengan 111+3 yang diproses via prima kembar 11 dan 13 dimana selisih di angka 17 dan 29 merupakan formasi dasar dari projek ini yaitu duabelas (12).

Komposisi

Dari uraian² di atas Anda bisa lihat bahwa peta ruang dari True Prime Pairs ini sangat luas lingkup jangkauannya. Kita bahkan belum masuk ke detil dari Sistem DNA yang merupakan kasus inti.

Intinya mereka itu berpusar menjorok ke dalam yang pusatnya sampai dimana kita tidak tahu dan juga melebar keluar sampai seberapa besarnya juga kita tidak tahu.

Namun jika Anda sependapat pada dasarnya adalah bahwa alam ini jelas ada skemanya. Maka sifat alam seperti pada Sistem DNA maupun Struktur Bilangan Prima juga berlaku sama.

Karenanya jika kita tidak ambil suatu patokan maka seberapa besarpun usaha yang kita lakukan kemungkinan akan berkutat disitu² saja. Sekarang coba kita perhatikan secara lebih detil:

  • Bagaimana 5‘ dan 3‘ dengan pasangannya 3‘ dan 5‘ ada pada angka silang 53 sebagai jumlah angka sampai 17 pada True Prime Pairs berujung 17 dan 35 pada hexagon?
  • Bagaimana angka silang 23, 43, dan 29 pada struktur angka sentral 6,12,18 dari tetraktis berujung di gabungan 17 dan 29 ke 1729 merupakan skema in-out?
Semua angka² mereka melakukan proses identik 6 dan 19 yang bergabung ke angka prima ke-114 yaitu 619. Berarti ada sesuatu di struktur bilangan² sehingga bisa seperti itu. Ya gak.


Nah projek ini tujuannya kesana. Kita akan bahas lebih detil. Utamanya adalah tentang bagaimana angka2 itu bisa bergabung membentuk angka silang seperti halnya 6 dan 19 ke 619.

Untuk itu kita alokasikan proses angka 10 ke 114 mulai dari Skema-12 pada Skema Tata Surya di angka sebelas (11) via formasi 43 berupa gabungan empat (4) proses dalam tiga (3) tahap:

Dari susunan (18,29,43) Anda bisa lihat bahwa peran 14 dan 15 dari 17 akan membawa 18 ke 35 dimana angka 23 yang menjadi perantara adalah merupakan jumlah kromosom pada manusia.


Supaya tak terlalu panjang maka saya cukupkan dahulu uraian secara garis besar realisasi projek ini. Nah apa Anda tahu yang dibahas disini sebenarnya ada di ruang lingkup yang mana?

True Prime Pairs:
(5,7), (11,13), (17,19)

layer|  i  |   f
-----+-----+------
     | {1} | 5
  1  +-----+    } {12}=6+6
     | {2} | 7
-----+-----+---       
     |  3  | 11
  2  +-----+    }  24
     |  4  | 13
-----+-----+------
     |  5  | 17
  3  +-----+    } {36}=6x6
     |  6  | 19 
-----+-----+------

Halaman ini adalah proyeksi angka 114 ke formasi 111+3 dari angka 13 ke 43 yang terbagi dalam sembilan (9) tahap polarisasi angka dua (2) versus 30 ke 60 seperti berikut ini:

109 + 30 + 29 = 168 = π(1000)
Scheme 13:9
===========
(1){1}-7:   7’
(1){8}-13:  6‘
(1)14-{19}: 6‘
------------- 6+6 -----
(2)20-24:   5’         |
(2)25-{29}: 5’         |
------------  5+5 -----
(3)30-36:   7:70,30,10²|
------------           |
(4)37-48:   12• ---    |
(5)49-59:   11°    |   |
            --}30° 30• |
(6)60-78:   19°    |   |
(7)79-96:   18• ---    |
--------------         |
(8)97-109:  13         |
(9)110-139:{30}=5x6 <--
            --
           {43}

Dia adalah polaritas 19 ke 43 via 29 ke 30 berupa pemetaan Skema-12 dari 1 dan 2 guna didapat formasi objek persilangan (17 ke 27) atau 1,18,19,29,30,43 yaitu formasi angka tigabelas (13):

id: 13

---+-----+-----
 1 | 1   | 18
---+-----+-----
 2 | 19  | 29
---+-----+-----
 3 | 30  | 43
---+-----+-----

Ini akan berlaku untuk setiap skema dan metoda dari sub bahasan projek ini maupun integrasinya secara keseluruhan. Jika Anda ingin simak sampai habis silahkan ikuti babak berikutnya.

Untuk menjaga kemurnian atas hak cipta maka sebagai penutup perlu saya nyatakan (disclaimer) bahwa diluar Skema 3 Layar semua yang tertuang disini adalah asli.

Dengan kata lain, seperti yang sudah saya janjikan sejak dari awal tidak ada sadur² dari sumber manapun kecuali untuk digunakan sejauh hanya sebagai referensi saja.

Tak lupa saya haturkan terimakasih atas waktunya.

Sekian.
09.01.1442H

SALAM Sukses!
© Chetabahana Project

Referensi

🔼 Intro ◀️ Prev 🔁 Base Next ▶️ Last 🔽
This wiki is courtesy of Chetabahana Project. Find all of them on Project Map.
⚠️ **GitHub.com Fallback** ⚠️